Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Yang Saya tahu puasa adalah media pendidikan bagi jiwa untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan melaksanakan perintah Allah SWT.
Begitulah sepenggal tausiah yang dibawakan oleh Pendeta Pantekosta Tabernakel Manado, Ketika melakukan buka puasa bersama Penjualan Koran, Senin (19/6) di kecamatan Tikala sore tadi.
Sugeng yang sore itu menggunakan kaos putih bertuliskan Level Up, Moving Forward To The Next LevelĀ mengatakan pada intinya umat Kristiani juga diperintahkan untuk melakukan puasa.
"Kami juga sering berpuasa, karena itu juga bagian dari perintah Tuhan pada umatnya," ucap dia.
Baginya tidak ada perbedaan antara umat Kristiani dan muslim.
"Kami bersaudara, dan itu yang sedang saya ajarkan pada anak-anak muda melalui kegiatan ini," aku dirinya.
Suasana kekeluargaan tampak jelas tergambar pada bukber kali ini, Della Yunita Asnawi, salah satu anak dari loper koran tersenyum ketika berbagi pengalaman puasanya dengan para pemuda gereja Tabernakel Manado.
"Yang paling sulit, itu menahan haus. Tapi namanya godaan harus tetap dilawan," kata dia.
Meski baru pertama kali mengikuti buka puasa di Gereja, tapi ia mengaku senang karena bisa diterima dengan baik.
"Ini pengalaman pertama kali, tapi sangat senang karena ternyata banyak persamaan diantara kami," aku dirinya.
Hal yang sama diakui Tommy Lasena, loper koran yang biasa mangkal di Kelurahan Banjer.
Ketika diundang untuk acara bukber, ia langsung mengatakan akan hadir tanpa bepikir panjang.
"Semua orang tahu kalau Sulut itu corong dari kerukunan. Makanya saya langsung hadir ketika diundang," aku dia.