News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Jawa Timur

DPD Gerindra Jatim: Belum Ada yang Mencalonkan La Nyalla Bakal Cagub

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mataliti, membuka kegiatan konsolidasi organisasi di Graha Kadin, Surabaya, Jumat (20/1/2017). SURYA/SRI HANDI LESTARI

Laporan Wartawan Surya, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Munculnya nama La Nyalla Mataliti sebagai bakal calon gubernur Jatim semakin diperkuat dengan dukungan dari Wakil Ketua DPP Partai Gerindra, Ferry Juliantono.

Meski demikian DPD Gerindra Jatim belum memasukkan nama ketua Kamar Dagang dan Industri Jatim itu sebagai bakal calon gubernur yang diusung partainya.

Sebelumnya, bertempat di sebuah acara di Surabaya, Ferry, mengatakan La Nyalla adalah salah satu figur bakal calon gubernur yang berpotensi diusung oleh partainya. Selain dia ada Khofifah Indar Parawansa.

"Saya rasa Pak Nyalla juga cocok menjadi gubernur. Beliau bisa melanjutkan program-program ekonomi yang digagas Pak Soekarwo dan berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim," kata Ferry awal minggu ini.

Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad, mengatakan hingga saat ini nama Nyalla belum masuk sebagai figur yang diusulkan oleh internal kader partai berlambang kepala Garuda ini baik dari daerah atau pusat.

"Baik dalam Rapat Pimpinan Daerah 2016 maupun tahun ini, nama Bapak Nyalla belum ada yang mencalonkan. Pun demikian dari DPP, belum ada rekomdasi yang turun kepada kami untuk mendukung salah satu bakal calon," kata Anwar dihubungi terpisah, Selasa (20/6/2017).

Ia tak menampik mengetahui perihal masuknya nama mantan ketua PSSI tersebut sebagai bakal calon gubernur. "Beredarnya nama beliau sebagai bakan calon kan sudah lama di beberapa media," ujar anggota Komisi C DPRD Jatim ini.

Apabila DPP Gerindra memang telah mengeluarkan rekomendasi untuk mendukung La Nyalla, DPD Jatim siap untuk mengawal keputusan tersebut. Karena keputusan DPP sifatnya mengikat dan wajib dipatuhi pengurus.

"Namun, sekali lagi kami tegaskan bahwa hingga saat ini kami belum menerima himbauan maupun masukan untuk memasukkan nama Bapak Nyalla. Rekomendasi dari DPP sifatnya tertutup dan diberikan melalui mekanisme internal, tak lantas lewat media," tegas Anwar.

Selama ini Gerindra lebih lekat dengan Khofifah sebagaimana direkomendasikan iai sepuh Nahdlatul Ulama, KH Sholahudin Wahid atau Gus Solah awal minggu ini. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini