TRIBUNNEWS.COM - Warga Bengkulu dikagetkan dengan tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dan 4 orang lainnya pada Selasa (20/6/2017) kemarin.
Yang lebih mengejutkan, KPK ternyata lebih dulu menangkap istri Ridwan Mukti, Lily Martiani Maddari.
Saat ditangkap, Lilly diduga menerima uang ratusan juta rupiah dari pengusaha kontraktor.
Selang beberapa saat kemudian, Ridwan Mukti juga menyusul ke Mapolda Bengkulu.
Siapa Lily Maddari?
Selain menjadi istri gubernur dan menjabat ketua PKK, Lily Maddari adalah Dewan Pembina Ikatan Wanita usaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Bengkulu.
Lily dikenal sebagai pengusaha tepatnya sebagai seorang kontraktor.
Usaha itu ia lakoni sebelum menikah dengan Ridwan Mukti. Ia menjadi pengusaha sejak umur 21 tahun.
Lily Maddari pernah mengatakan bahwa jalan hidup sebagai pengusaha lantaran warisan dari almarhum ayahnya yang meninggal dikala ia masih sangat muda.
Ketika itu karyawan yang dimiliki oleh ayahnya sudah mencapai ratusan orang.
“Saya bukannya mau jadi pengusaha, tapi terpaksa jadi pengutusaha. Orangtua saya meninggal dan saya harus meng-handle semua usahanya saat itu. Umur saya baru 21 tahun,” jelas Lily.
Mentereng di dunia usaha, Lily kemudian merambah dunia politik.
Ia digaet Partai Golkar.
Dia aktif sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan 2009-2014. Saat jadi anggota dewan ia cukup disegani kawan maupun lawan politiknya, karena cenderung keras.