Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai peredaran daging celeng (babi hutan) jelang Idul Fitri 1438 Hijriah.
Kata Rina, masyarakat harus cermat dan teliti saat membeli daging.
"Masyarakat harus bisa mengenali ciri daging sapi atau kambing itu seperti apa. Jangan sembarangan membeli daging dari orang yang tidak dikenal," kata Rina, Kamis (22/6/2017) siang.
Rina mengatakan, alangkah baiknya masyarakat membeli daging dari penjual langganan.
Dengan begitu, daging yang nantinya akan disajikan saat lebaran benar-benar halal dan sehat.
"Ada ciri spesifik tertentu antara daging sapi dengan daging celeng. Ciri inilah yang perlu dicermati masyarakat, khususnya kaum ibu saat berbelanja di pasar," katanya.
Apabila ada orang-orang yang menawarkan daging dengan harga murah, sambung Rina, jangan mudah dipercaya.
Bila melihat orang-orang tidak dikenal menjual daging dan mencurigakan, silahkan lapor ke polisi terdekat.
Adapun tips membedakan daging celeng dengan daging sapi, yakni bisa dilihat dari teksturnya.
Tekstur daging celeng cenderung memiliki lemak yang cukup tebal dan lembek. Biasanya, lemak menempel di daging.
Kemudian, tekstur daging sapi, seratnya itu lebih besar, dan bentuknya agak padat dan kaku. Ini berbeda dengan daging celeng yang seratnya tampak samar, dan dagingnya lembek.
Lemak daging sapi cendrung tidak terlalu menempel di daging.
Perbedaan kedua, bisa dilihat dari masih menempelnya kulit celeng pada daging.
Beda dengan sapi yang ketika dipotong kulitnya dipisahkan dengan daging.
Kalau daging celeng, biasanya kulit masih menempel karena kulitnya tipis.
Perbedaan mencolok lainnya terdapat pada warna. Daging sapi cendrung memiliki warna yang cerah, sementara daging celeng itu lebih pucat. (Ray/tribun-medan.com)