TRIBUNNEWS.COM, PADANG SIDEMPUAN - Sejam sebelum meninggal, Aiptu Martua Sigalingging sempat menulis komentar di akun Instagram putrinya, Mega Cristin Sigalingging.
Aiptu Martua menjadi korban tewas dalam insiden penyerangan teroris ke Mapolda Sumut, Minggu (25/6/2017) dini hari.
Hal itu dikatakan Mega saat berbincang dengan Tribun Medan, di sela menunggu iring-iringan rombongan jenazah ayahnya, Senin (26/6/2017) dini hari.
"Sejam sebelum meninggal, ayah menyampaikan pesan yang kupikir-pikir maknanya sangat dalam," kenangnya.
Siswi Kelas 3 SMAN 3 Padang Sidempuan ini menjelaskan, pada akun Instagram-nya, ia menulis status, "Biarkan aku merasakan kuasamu tuhan dan menikmati pemandangan yang indah ini." Status tersebut ia posting dua hari sebelum ayahnya meninggal.
Lalu, Minggu (25/6/2017) sekitar pukul 02.00, statusnya dikomentari oleh sang ayah. "Kalau nulis kata Tuhan harus nulis pakai huruf besar, Nang (putriku)."
"Begitulah pesannya (bapak) samaku," ungkap Mega dengan rona kesedihan tergambar di wajahnya, lalu menunjukkan percakapan antara ia dan ayahnya pada akun Instagram miliknya.
Hal itu membuatnya terkenang saat ia bersama bapaknya pulang dari Medan.
Saat ayahnya kembali ke kampung halaman, mereka biasa pergi ke gereja berdua. Hal yang tak bisa ia lupakan, ayahnya selalu berupaya memenuhi permintaannya. Tiap kali pulang gereja, Aiptu Sigalingging selalu membelikan makanan kesukaannya.
"Bapak itu sayang kali samaku. Dia selalu bilang biar aku jadi bidan, biar bisa ngobati dia. Tapi, nanti tak lagi aku dengar suaranya. Pasti aku nanti teringat-ingat terus," tuturnya
Menurutnya, ayahnya audah sebulan tidak kembali, berhubung tugas semasa Ramadan. Seperti biasa, almarhum akan pulang ke kampung melepas rindu dengan anak dan istrinya, minimal sekali sebulan sekali. (Arjuna Bakkara)