News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenazah Warga Aceh di Malaysia Terancam Tidak Bisa Dipulangkan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Gerakan Aceh Nusantara (GAN), Ikhsan Nurdin (paling kanan) menyerahkan donasi dari lembaga yang dipimpinnya serta sumbangan Haji Uma (Anggota DPD asal Aceh) kepada keluarga Abdul Salam yang meninggal karena sakit di Malaysia, Jumat (23/6/2017) malam. Bantuan tersebut diserahkan Senin, (26/6/2017) di rumah almarhum di Gampong Lhok Meureubo, Langkahan, Aceh Utara.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Yarmen Dinamika

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Diduga mengidap penyakit batu karang, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Aceh Utara, Abdul Salam (52) meninggal di Malaysia, Jumat (23/6/2017) malam.

Hingga Selasa (27/6/2017) jenazah korban masih tertahan di Malaysia karena pihak keluarga tak memiliki dana yang cukup untuk memulangkan jenazah almarhum ke kampungnya di Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Tarmizi yang merupakan rekan almarhum mengatakan, Abdul Samad meninggal di sebuah kebun kawasan Gua Musang Negeri Kelantan Darul Naim, Malaysia pada Jumat (23/6/2017 sekitar pukul 23.00 WIB.

Tarmizi menyebutkan, Abdul SalamĀ  sehari-hari menekuni pekerjaan sebagai pekerja kebun.

Baru dua minggu tinggal bersama Tarmizi di kebun tersebut, penyakit batu karang Abdul Salam kambuh.

Kepada Tarmizi, Abdul Salam sempat mengaku bahwa ia sudah lama menderita sakit batu karang.

Sementara itu, Juru Bicara Gerakan Aceh Nusantara (GAN) Khairul Ishak mengatakan, Abdul Salam merantau ke Malaysia baru sekitar tiga bulan.

Visa dan paspornya sudah kedaluwarsa (expired) dan dokumen kependudukannya yang lain nihil.

"Itu yang menjadi kendala dalam proses pemulangan jenazah. Dibutuhkan biaya pemulangan 6.500 RM (sekitar 18 juta rupiah)," kata Khairul kepada Serambinews.com di Lhokseumawe, Selasa (27/6/ 2017).

Saat ini jenazah masih disemayamkan di Hospital Gua Musang Bandar Baru Kelantan Malaysia dan dijaga oleh pihak rumah sakit dan pihak keluarga.

Sebelumnya, saat disemayamkan di kebun, jenazah Abdul Salam dijaga delapan temannya sesama pekerja kebun.

Direktur Gerakan Aceh Nusantara (GAN), Ikhsan Nurdin yang prihatin atas nasib jenazah Abdul Salam, bergerak menggalang bantuan.

"Kita sedang berusaha mencari bantuan supaya jenazah bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya. Hingga saat ini baru lembaga GAN yang menyumbang 4,5 juta rupiah, ditambah 1,5 juta rupiah dari Haji Uma (Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Aceh)," ungkap Ikhsan kepada Serambinews.com melalui WhatsApp, Selasa pagi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini