"Sehingga sebisa mungkin pengamanan yang dilakukan bertujuan untuk menjaga privasi beliau selama kunjungan," ungkapnya.
Komandan Kodim 0705/Magelang, Letkol Inf Hendra Purwanasari mengatakan Obama sempat meminta supaya candi tidak ditutup bagi kunjungan wisatawan lain.
Obama hanya meminta, supaya kunjungannya itu tidak perlu mendapat sorotan dari para awak media.
"Beliau hanya menginginkan suasana yang lebih pribadi, karena kunjungannya kali ini sifatnya pribadi," ucapnya.
Di Borobudur, Obama tidak terlalu lama. Tiba pukul 16.35 WIB, rombongan kemudian meninggalkan Borobudur sekitar pukul 17.20 WIB.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Edy Setijono, yang turut mendampingi Obama menuturkan, bahwa mantan orang nomor di AS itu sempat berkisah, kalau dirinya pernah berkunjung ke Candi Borobudur semasa kecil dulu.
Karena itu, ia begitu bahagia bisa mengulang kunjungan ini, terlebih bersama anggota keluarga besarnya.
"Kunjungan ini berjalan lancar. Pertama kali yang disampaikan tadi, beliau mengaku sangat senang bisa kembali mengunjungi Candi Borobudur bersama keluarga. Beliau juga naik sampai stupa atas," katanya.
Secara personal, ia menyampaikan kepada Obama, sebagai salah seorang tokoh dunia, bahwa Borobudur adalah simbol toleransi atau living harmoni di Indonesia.
Sebab, sebagai candi Buddha, Borobudur tetap terawat dengan sangat baik, di sebuah negara yang mayoritas warganya adalah pemeluk Islam.
"Beliau pun menyampaikan kalau Candi Borobudur, yang sudah berusia ratusan tahun ini, memang harus terproteksi, karena itu adalah bentuk toleransi," cetusnya.
Kamar Mewah
Sementara itu, dalam kunjungan wisatanya ke Yogyakarta ini, menurut Director of Marketing Hotel Tentrem, Nike Aristya, Obama dan keluarga tinggal di kamar hotel dengan grade Presidential Suite.
"Kami memiliki beberapa grade mulai dari deluxe, premier, executive, hingga presidential suite," terang Nike saat saat ditemui di lobi Hotel Tentrem, Rabu (28/6) siang.
Kamar ini dibanderol Rp 30 juta untuk satu malamnya.