Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebuah pohon joho yang berusia ratusan tahun berdiri kokoh di sudut halaman SMA Negeri 13 Semarang, Jawa Tengah.
Para siswa dan guru di lingkungan sekolah negeri di Kelurahan Ngadirogo, Kecamatan Mijen, itu menyebut pohon tersebut Mbah Joho.
"Sebelum sekolah berdiri sudah duluan ada pohon Joho. Bahkan pernah ada peneliti datang ke sini dan bilang kalau di pulau Jawa hanya tersisa dua pohon Joho. Salah satunya di tempat kami," kata kepala SMA Negeri 13 Semarang, Endah D Wardani belum lama ini.
Mbah Joho terletak di sebelah Selatan halaman sekolah dan menghadap langsung ke bangunan sekolah.
Pohon itu tingginya lebih dari 30 meter dan butuh tiga orang untuk merangkul batang pohon raksasa itu.
Mbah Joho jadi tempat favorit siswa bersantai saat istirahat juga selfie para siswa serta tamu yang datang.
Pojok Mbah Joho saat ini rapi karena ada alumni yang membangunkan 'pot' lengkap dengan ukiran sejarah pohon Joho mulai zaman Belanda hingga sekarang.
Endah menerangkan, konon pohon joho di wilayah Mijen sudah ada sejak zaman dulu.
Dahulu kala, wilayah Mijen merupakan rawa dan ada warga yang hendak tinggal di sekitar pohon Joho.
Menurut cerita, supaya air tidak menggenangi wilayah rawa di dasar Pohon Joho ditambal Gong.
"Sejak saat itulah lambat laun, pohon joho jadi pusat kehidupan di Mijen," tutur dia.
Pohon Joho terus berdiri kokoh melewati masa penjajahan hingga kemerdekaan. Mitos keangkeran Mbah Joho pun berkembang di masyarakat.
Dulu, banyak orang yang memanfaatkan pohon Joho untuk bertapa bahkan melakukan ritual menggunakan kemenyan.