TRIBUNNEWS.COM – Minggu (2/7/2017), kawah Sileri yang berlokasi di Dieng meletus dan 20 orang mengalami korban luka akibat semburan asap putih setinggi 50 meter tersebut.
Anggota komisi VIII DPR RI Khotibul Uman Wiranu saat ini telah melakukan pengawasan untuk melihat dampak yang ditimbulkan, khususnya keadaan warga yang berada di dekat lokasi bencana.
Ia berharap BNPB mempunyai program khusus untuk Dieng dan bisa bekerja sama dengan ahli vulkanologi yang mengerti tentang gunung berapi dan asap beracun untuk memberikan peringatan dini sebelum terjadinya bencana.
Juga, menambah pasokan alat pendeteksi bencana, termasuk tanah longsor dan gas-gas beracun karena informasi yang diberikan oleh BNPB dianggap telat dan tidak tersosialisasikan dengan baik.
“Komisi VIII akan mendorong tambahan anggaran untuk pengadaan alat-alat teknologi yang tujuannya untuk memberikan peringatan dini di kawasan-kawasan pegunungan rawan bencana seperti di Dieng ini," ungkap Khotibul Umam.
Meskipun Dieng menyimpan sejuta pesona wisata alam, pengunjung tetap diminta untuk meninggalkan area kawah.
Ditambah lagi, masyarakat sekitar masih sulit untuk direlokasi terkait tradisi mereka yang menganggap kawasan Dieng merupakan tanah dari nenek moyang.