Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Aksi terorisme yang belakang ini mengincar aparat kepolisian sebagai target, tidak membuat TNI tinggal diam.
Bahkan, jajaran TNI di Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) juga turut dalam deteksi dini aksi terorisme di wilayah Kaltim-Kaltara.
Danrem 091/ASN, Kolonel Inf Irham Waroihan menjelaskan, secara umum kondisi di Kaltim-Kaltara tergolong kondusif, kendati isu aksi terorisme terjadi santer terdengar.
Selain turut dalam membantu kepolisian memberantas terorisme, pihaknya juga melakukan penebalan di sejumlah markas TNI, serta di wilayah operasi, yakni di kawasan perbatasan.
"Secara umum kondusif, dan telah kami instruksikan untuk melakukan penebalan di markas-markas kita, termasuk di wilayah operasi, baik personel dan juga persenjataan," kata Kolonel Irham, Sabtu (8/7/2017).
Baca: Pelaku Tulis Lengkap Rencana Target Lokasi Bom, Sasarannya Rumah Makan, Kafe dan Tempat Ibadah
Kolonel Irham menjelaskan, guna tidak terjadi aksi terorisme di wilayah Kaltim-Kaltara, pihaknya meningkatkan kewaspadaan, melakukan deteksi dini dengan kelompok-kelompok yang diduga ada kaitannya dengan terorisme.
"Melalui intelejen, kita lakukan deteksi dini, termasuk dengan satuan di wilayah, melalui Babinsa. Kita tinggikan antena kita untuk menahan aksi terorisme ini," ucapnya.
"Warga juga terus kita tingkatkan kesadarannya tentang bahaya teroris. Jadi bukan hanya aksinya saja yang kita hindari, tapi ideologinya juga. Untuk itu, partisipasi warga sangat kita butuhkan, laporkan kalau ada hal-hal yang mencurigakan ke kepolisian maupun ke kami," jelasnya.
Hingga saat ini menurut Danrem, belum ada kelompok teroris dari Marawi, Filipina yang masuk ke wilayah Indonesia.
Bahkan, setelah menempatkan sekitar 3.000 personel gabungan di wilayah perbatasan, pihaknya kembali menambah sekitar 250 personel, untuk mempertebal pengamanan.
"Di sejumlah pulau, seperti di Maratua, Derawan dan Bunyu, kita tempatkan pasukan tempur, lengkap dengan persenjataan yang ada. Hingga saat ini belum ada yang masuk ke Indonesia melalui wilayah kami," tegasnya.