TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sidang kasus pelanggaran UU ITE dengan terdakwa Buni Yani akan dilanjutkan pada Selasa (18/7/2017) pekan depan, di Gedung Perpustakaan dan Kearsipan, Jalan Seram, Kota Bandung, Jawa Barat.
Jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejati Jabar pun telah menyiapkan sejumlah saksi yang akan memberatkan Buni Yani.
"Saksi diperkirakan ada 17 orang, tapi bisa saja bertambah. Itu nanti kita bisa sampaikan dalam sidang selanjutnya," kata JPU Anwarudin seusai sidang, Selasa (11/7/2017).
Lebih lanjut Anwarudin menambahkan, salah satu saksi yang kemungkinan bakal dihadirkan JPU adalah Basuki Tjahja Purnama.
Meski demikian, JPU masih melihat kebutuhannya dulu.
"Jadi sesuai kebutuhan, jadi nanti akan hadirkan Ahok ya, bisa saja. Kehadiran Ahok untuk memberikan kesaksian mengenai perbuatan yang dialamatkan pada terdakwa ini," sebutnya.
Rencananya JPU akan menghadirkan tiga saksi dalam sidang yang digelar pekan depan di tempat sama.
"Kalau minggu depan ada tiga yang rencananya akan kita hadirkan," ungkapnya.
JPU akan menyiapkan materi sidang ketika hakim sudah menyatakan penolakan eksepsi dari terdakwa.
"Tentu kita menghargai keputusan hakim. Dan kita siap melaksanakan apa yang sudah disampaikan dalam putusan sela tadi," tandasnya.
Seperti diberitakan, dalam sidang hari ini majelis hakim menolak sembilan poin eksepsi yang disampaikan Buni Yani.(Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana)
Berita ini sudah tayang di kompas.com berjudul: Saksi Memberatkan Buni Yani, Jaksa Berencana Hadirkan Ahok