Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir tahun 2016 telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Teritip, di Provinsi Kalimantan Timur.
Bendungan yang dimulai pembangunannya sejak tahun 2014 tersebut memiliki luas genangan 94,80 hektar dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik. Salah satu manfaat utama dari bendungan tersebut, yakni menambah pasokan air baku Kota Balikpapan sebesar 250 liter/detik.
"Bendungan memiliki dua pompa, dimana satu pompa sebagai pompa cadangan. Air dari bendungan dialirkan menggunakan pompa ke PDAM," tutur Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Infrastruktur lainnya yang menjadi prioritas pembangunannya di Provinsi Kalimantan Timur adalah jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 kilometer yang memiliki nilai investasi Rp 9,97 triliun.
Terbagi menjadi 5 seksi di mana pekerjaan Seksi I ruas KM 13 Balikpapan-Samboja, Seksi II ruas Samboja-Palaran I, Seksi III ruas Samboja-Palaran II, Seksi IV ruas Palaran-Jembatan Mahkota dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan.
Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial.
Sementara untuk seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.
Pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda sangat penting untuk menghubungkan dua kota terbesar di Kalimantan.
“Jalan tol tersebut akan menjadi urat nadi yang dapat meningkatkan mobilitas dan kapasitas jaringan jalan Kalimantan,” tambahnya.
Dengan adanya jalan tol ini, diperkirakan masyarakat dapat mempersingkat waktu tempuh dari Balikpapan ke Samarinda dari 3 jam menjadi 1 jam perjalanan. (*)