TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Masih ada cerita tentang pasangan nenek Rohaya dan Selamat.
Meski saat ini keduanya sudah kembali ke rumahnya di Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Saat perjalanan pulang nenek Rohaya mendapat perawatan di klinik Irma Iryani di Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih, pada Kamis (13/7/2017) malam.
Rohaya diperiksa para petugas medis klinik Irma lantaran kecapekan setelah melalui perjalanan panjang hendak pulang dari Kota Palembang menuju tempat tinggalnya kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu.
"Nenek Rohaya sempat ke klinik kami dan dilakukan pemeriksaan, beliau kan dari Jakarta ikut acara di televisi dan semalam pulang dari Palembang mau ke Baturaja. Namun di Prabumulih beliau mampir di rumah keluarganya di Kelurahan Pasar Prabumulih," ungkap Bidan Irma Iryani ketika diwawancarai,
Ketika berobat ke klinik Irma di Kelurahan Wonosari tepatnya di kawasan SMA Yayasan Bhakti, Rohaya sempat menjadi perhatian masyarakat sekitar maupun pegawai serta warga yang hendak berobat di klinik.
Rohaya yang dikenal menikahi pemuda berumur 16 tahun dan masuk acara Hitam Putih Trans 7 menjadi bulan-bulanan warga untuk berfoto.
Bak artis papan atas, warga secara bergantian berfoto dengan nenek fenomenal tersebut.
Sementara Selamet yang saat itu datang memilih menunggu di mobil, diduga beristirahat setelah melalui dua jam perjalanan dari kota Palembang.
Salat Jumat
Menjadi seorang suami tentu juga menjadi pemimpin bagi istrinya.
Suami berperan besar untuk mengarahkan dan mengajak istri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Bagaimana Selamat menjadi pemimpin bagi istrinya Rohaya.
Saat berkunjung ke Graha Tribun, Rohaya sempat bercerita.
Kejadian itu usai mereka melangsungkan akad nikah awal Juli lalu.
Setelah akad nikah, penghulu memberikan nasihat untuk Selamat.
Penghulu menganjurkan Selamat untuk menjadi orang yang baik bagi istri dan taat menjalankan perintah agama.
Mendengar hal itu, nenek Rohaya juga mengingatkan Selamat.
Namun apa yang terjadi membuat Rohaya bingung.
Saat ia menyuruh Selamat untuk salat Jumat ke masjid, Selamat malah minta Nenek Rohaya untuk menemaninya.
"Saya bilang, ingat omongan pak penghulu. Jika Jumat pergi ke masjid (salat jumat). Dia malah ngajak saya," jelasnya
Rohaya sebagai orang yang lebih tua menjelaskan ke Selamat.
Bahwa dirinya itu perempuan.
Tidak salat Jumat di masjid.
Cukup salat zuhur di rumah.
"Sudah diajari," terang Rohaya.