News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Seorang Anggota TNI Diperiksa Terkait Kasus Penganiayaan Berujung Kematian

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachiar menyampaikan keterangan terkait kasus dugaan penculikan, penyekapa, dan penganiayaan yang dilakukan sejumlah awak PO Bus Bhineka di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (19/7/2017). Penganiayaan yang dilakuan terhadap dua orang tersebut mengakibatkan, satu orang meninggal dunia, satu lainnya kritis. Polisi terus memburu para pelaku. (KOMPAS.com/ Muhamad Syahri Romdhon)

S sendiri mengungkapkan seluruh kronologis sejak awal hingga akhir peristiwa yang dialaminya pada Senin diri hari sekitar pukul 03.00 WIB (16/7/2017).

Awalnya, S dan R yang membawa motor masing-masing, terlibat saling salip dengan bus Bhineka yang melaju kencang di pantura. Saat hendak mengisi bensin di Plumbon, seseorang melemparkan barang yang mengenai dirinya.

S mengaku tidak terima dan mengejar bus.

Saat berhenti menurunkan penumpang, S melemparkan batu ke arah bus yang mengenai bodi sisi kiri.

“Saya yang lempar batu dan saya kabur. Saya tidak tahu Riyan ketangkep,” ungkapnya.

Senin pagi, S datang ke kantor PO Bus Bhineka memenuhi panggilan Riyan, sekaligus hendak meminta maaf pada pihak bus.

Namun, baru mengucap salam, mengenalkan diri, dan meminta maaf, S mengaku langsung diseret dan dipukuli sejumlah orang yang ada di tempat.

“Saya mau minta maaf', tiba-tiba saya langsung diseret, dipukuli berkali-kali oleh banyak orang, sampai diseret ke belakang. Pakai tangan, pakai balok, dan jempol kaki saya diinjak pakai ujung kursi besi terus diduduki,” ungkap S di ruangan yang juga dipenuhi sejumlah awak media.

Dia mengaku diianiaya sejak tiba hingga sekitar 12.00 WIB.

“Mobil (sopir dan kernet) datang, pukul lagi, pukul lagi, pukul lagi hingga selesai sekitar jam 12an. Kemudian saya diantar ke rumah, karena sudah tidak bisa apa-apa pak, muntah-muntah darah,” kata S.

Pasca mendengar kesaksian tersebut, Kamis (20/7/2017), sejumlah awak media berusaha mengonfirmasi pada pihak Datasemen Polisi Militer (Denpom) 3 Cirebon di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, terkait dugaan keterlibatan oknum TNI pada kasus penganiayaan itu.

Namun, seorang petugas menyampaikan, belum mengetahui kasus tersebut, dan menyarankan untuk meminta keterangan lebih lanjut pada polisi.

Penulis: Kontributor Cirebon KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Berita ini sudah dimuat Kompas.com dengan judul: Kasus Penganiayaan Berujung Kematian, Seorang Anggota TNI Diperiksa

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini