News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Curhat Pemandu Lagu di Kediri : Jika Deal, Busana Ditanggalkan Satu per Satu

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ruangan karaoke Inul Vista Kediri dipasang garis polisi setelah ketahuan menyediakan penari stripris, Jumat (14/7/2017). SURYA/DIDIK MASHUDI

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRIĀ - Praktik prostitusi terselubung berkedok rumah karaoke keluarga di Kediri sudah berlangsung lama, dan ternyata bukan hanya tarian bugil (striptis) seperti diungkap Polda Jatim.

Di sana, para pelanggan juga bisa bercinta alias making love (ML) dengan pemandu lagu di tempat karaoke.

Pengakuan itu Surya dapatkan dari seorang pemandu lagu yang juga pernah menjadi penari striptis di Karaoke Inul Vizta Kediri.

ASherlyn (bukan nama sebenarnya), yang memulai itu pada 2015.

Setelah bergabung, ia tahu praktik tersebut telah berlangsung lama.

"Kalau minta tamunya untuk melayani, ya lanjut. Bisa di ruangan sebelah atau apa. Biasanya juga menyediakan striptis. Tergantung sama tamu-tamu," terang Sherlyn, ketika ditanya apa saja yang dilakukan selama melayani tamu ketika itu.

Untuk mendapat layanan striptis, pelanggan tak harus menyampaikannya ke manajer Inul Vizta Kediri, Ilham, yang kini menjadi tersangka di Polda Jatim.

Menurut Sherlyn, layanan itu bisa dilakukan hanya dengan kesepakatan antara pelanggan dan pemandu lagu. Jika deal, busana pun ditanggalkan satu per satu.

Ia menuturkan, setelah masuk room, pelanggan dan pemandu lagu biasanya bernyanyi dan minum-minum dulu hingga maksimal dua jam.

Setelah itu, sebut Sherlyn, para pelanggan baru meminta pemandu lagu untuk menari striptis. Biasanya juga, itu dilakukan setelah pengaruh minuman keras sudah terasa.

Bagi Sherlyn, melayani striptis pelanggan baru cukup menyulitkan. Ia harus menjelaskan serba-serbi sistem pembayarannya.

Ini berbeda jika pelanggan yang memintanya menari striptis adalah orang sudah pernah menggunakan jasa yang sama.

Hanya dengan kode dan duit diberikan duluan, pakaian perempuan-perempuan itu mudah dilepaskan.

Jika dalam satu ruangan ada beberapa pemandu lagu, permintaan untuk bertelanjang disampaikan kepada semua.

"Kalau satu ruangan ada empat wanita, ya empat wanita itu. Jadi bareng-bareng gitu," ujar Sherlyn.

Sementara, tarif untuk ML, Menurut Sherlyn, tarifnya dua kali lipat dari layanan striptis.

Untuk pelanggan, beberapa pemandu lagu mematok layanan pemuas seksual antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta.

Kepada Surya, Sherlyn mengaku tak melayani ML. "Belum pernah. Soalnya saya cenderung itu di song, sama striptis aja.

Soalnya mikirku gini, bayarannya (striptis) juga sudah separuhnya dari ML gitu. Ngapain juga aku harus ngelakuin ML," ungkapnya.

Ajakan ML dari pelanggan nakal bukan sekali-dua kali dia dapat. "Banyak banget. Tapi aku nolaknya, ya, secara halus, baik. mungkin gini: 'Bisa nemenin ML?' Saya tolak baik-baik aja."

*) Artikel ini sudah dimuat di Koran SURYA pada Senin (24/7/2017).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini