News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Pemandu Karaoke yang Menolak Menari Striptis, Penghasilannya Rp 500 Ribu Semalam

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kafe, diskotek, bar dan sejenisnya, menampilkan tarian striptease bertebaran di kawasan wisata pantai Pattaya, Thailand.

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Tempat karaoke kecil ternyata menjamur di wilayah Kabupaten Kediri. Kebanyakan lokasinya berbatasan dengan Kota Kediri.

Tim Surya sempat mendatangi dua dari total 92 tempat karaoke kecil itu pertengahan pekan lalu. Yakni yang berada di kawasan Gampengrejo dan Ngasem.

Dari luar, dua tempat itu tak terlihat seperti karaoke keluarga.

Tak ada sedikit pun papan nama yang menyebut tempat itu menyediakan room untuk bernyanyi.

Papan yang menonjol justru menyebutkan tempat tersebut adalah kafe atau warung kopi (warkop).

Meski begitu, jumlah room karaoke yang dimiliki mencapai belasan.

Pemandu lagu yang disediakan pun banyak, bisa tiga kali lipat dari jumlah room yang tersedia.

Di tempat karaoke yang barada di kawasan Gampengrejo, setidaknya ada 11 room yang masing-masing ukurannya sekitar 3 meter x 3 meter.

Para pemandu lagu berpenampilan menor dan busana seksi berkeliaran di dalamnya.

Tak ada “akuarium” khusus seperti tempat bagi pemandu lagu di karaoke-karaoke besar.

Kebetulan tempat itu merangkap sebagai toko kelontong.

Tarif room dan pemandu lagu pun terbilang murah. Satu room hanya sekitar Rp 50.000 per jam. Tarif menyewa pemandu lagu Rp 60.000 per jam.

Bandingkan dengan harga sewa pemandu lagu di karaoke besar di Kota Kediri yang bisa mencapai Rp 500.000 per lima lagu.

Tempat karaoke ini juga menyediakan minuman keras merek Mansion House Vodka seharga Rp 50.000 per botol.

Tak sedikit yang menduga miras itu oplosan, karena harganya lebih murah dari harga asli yang di atas Rp 100.000.

Untuk memesannya berbeda dengan cara memesan minuman lain, seperti bir.

Belinya langsung ke kasir, sementara biaya lainnya dibayarkan seusai karaoke.

Pemesanan Vodka juga tak tertera di kuitansi. Kuat dugaan ini untuk menghindari aturan izin penjualan minuman keras.

Tim Surya sempat menyewa dua pemandu lagu di tempat tersebut. Sebut saja namanya Amanda dan Ratna.

Keduanya berusia di bawah 26 tahun. Saat dirayu untuk menari striptis di room, keduanya menolak.

"Tidak bisa," jawab Amanda.

Baca: Mewahnya Kehidupan Penari Striptis, Bisa Beli Mobil Ratusan Juta Rupiah hingga Nyicil Rumah

Saat ditanya tentang informasi tarian striptis di tempat-tempat karaoke, seperti yang ramai diberitakan sepekan ini, ia mengaku tak kaget. Hal tersebut dianggapnya sudah biasa.

Amanda sudah lebih dari setahun bekerja di sana. Saban hari, ia standby mulai pukul 21.00 WIB sampai tutup tempat karaoke pukul 01.00 WIB.

Tempat karaoke itu buka mulai siang hari. Jika hanya menemani nyanyi dan menerima saweran, ia mendapat Rp 500.000 semalam.

Namun, bukan berarti praktik prostitusi tidak ada. Jika ada kecocokan, kegiatan prostitusi bisa dilakukan di luar tempat karaoke.

"Tanggungan banyak. Kalau tanggungan banyak, membuat semangat kerja keras," kata single parent satu anak itu.

Sementara Ratna mengaku tak punya aktivitas lain di luar dunia malam.

Jam kerjanya di tempat karaoke sudah memakan banyak waktu. Pagi hingga siang hari dipakai untuk istirahat.

Ia juga melayani booking out (BO) jika ada pelanggan yang ingin mengajaknya.

"Waktu bebasnya cuma setelah magrib sampai sebelum jam sembilan," terangnya.

Pagi dan siang hari dipakai untuk tidur.

Cerita sama didapat di salah satu tempat karaoke mini di kawasan Ngasem. Modus operasinya persis dengan tempat karaoke di Gampengrejo.

"Cuma, kalau di sini lebih ramai," ujar salah seorang pelanggan karaoke itu.

Yang menarik, mayoritas pengunjung di kedua tempat karaoke itu adalah warga luar kota.

Setidaknya itu bisa dilihat pelat mobil yang terparkir di sekitar tempat karaoke.

Pelat L (Surabaya) banyak terparkir. Juga pelat AG di luar Kediri.

Umumnya, tempat-tempat karaoke seperti itu hanya menyediakan parkir motor.

Pelanggan yang membawa mobil harus memarkir di pinggir jalan.

Saking ramainya, ketika Tim Surya datang ke karaoke kecil di Ngasem, tempat parkir yang didapat berjarak ratusan meter dari tempat karaoke. (Aflahul Abidin/M Taufik/Mohammad Romadoni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini