News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Bisa Baca, 6 Siswa Kelas I SD di Garut Dikeluarkan dari Sekolah

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Malang benar nasib enam siswa kelas 1 SD asal Kecamatan Cibalong ini. Mereka dikeluarkan dari sekolahnya di SDN Mekarsari I pada masa awal masuk sekolah karena belum bisa membaca dan menulis.

Ibu anak yang dikeluarkan dari sekolah tersebut, Sumi (24), mengatakan sebelumnya dia mendaftarkan anaknya, Andrian (7), ke sekolah tersebut seperti warga lainnya. Andrian pun diterima dan masuk sekolah untuk pertama kalinya, Senin (14/7/2014).

Pada hari pertamanya duduk di bangku sekolah tersebut, Andrian diuji oleh gurunya untuk membaca dan menulis.

Sayangnya, Andrian yang tidak terlebih dulu masuk TK atau PAUD ini tidak bisa melalui tes yang diberikan gurunya tersebut.

"Pas dites di hari pertama, saat pengenalan huruf, anak saya tidak bisa baca huruf B. Kemudian dia dan lima anak lainnya dikumpulkan.

Mereka semua dibilang tidak bisa baca. Disuruh pindah. Padahal anak saya di rumah bisa baca sedikit-sedikit," kata Sumi, Kamis (17/7/2014).

Dua Remaja Kepergok Mojok di Kuburan: Tadi Baru Pegang-pegang Sama Peluk Pak https://t.co/Bakp1NVyB6 via @tribunnews

— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 28, 2017


Sumi bersama lima orang tua anak lainnya tersebut mendatangi sekolah. Menurut Sumi, dengan alasan belum bisa membaca, dia diminta memindahkan anaknya untuk sekolah di tempat lain.

Akhirnya, Sumi memindahkan anaknya tersebut ke sebuah SD di Kecamatan Pameungpeuk. Hal serupa dilakukan lima orang tua lainnya yang kemudian memindahkan anak-anaknya untuk sekolah di SD lain.

"Saya memasukkan anak saya ke sekolah supaya anak saya bisa belajar membaca. Kenapa ini malah dikeluarkan gara-gara tidak bisa membaca," katanya.

Melihat cucunya tidak bisa sekolah karena belum bisa membaca, nenek Andrian, Nana (45), meminta penjelasan dari SDN Mekarsari I.

Namun, penjelasan yang diterimanya dari sekolah tersebut mengenai pemindahan enam anak tersebut kini jauh berbeda.

"Ketika saya ke sana, pihak sekolah bilang penerimaan siswa baru sangat terbatas. Satu kelas, harusnya 32 siswa, tapi ini 38 siswa. Makanya, yang 6 siswa diminta untuk pindah," kata Nana.

Sampai berita ini dibuat, Kepala SDN Mekarsari I, Ade, belum menjawab panggilan telepon atau pesan singkat untuk dimintai konfirmasinya. (sam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini