Kepada WT, dukun abal-abal ini menawarkan tokek Rp 150 juta. Transaksi tersebut tidak ada titik temu. Sebagai gantinya, dukun palsu tersebut menawarkan praktik penggandaan uang.
Dari situlah kedua korban tergiur. Apalagi, pelaku menunjukkan peti kayu yang di dalamnya diklaim berisi uang miliaran rupiah hasil penggandaan uang.
Di atas peti tersebut terdapat lubang. Ketika diintip, terlihat uang lembaran Rp 100 ribuan dan Rp 50 ribuan. SL dan WT terpedaya dan mereka menyerahkan uang bertahap kepada Reza.
Sampai waktu yang dijanjikan tiba, SL dan WT menagih janji kepada sang dukun palsu itu. Tapi upaya itu bertepuk sebelah tangan.
Beberapa kali Reza hanya mengulangi janjinya yang ternyata memang kosong. Habis kesabaran, SL dan WT akhirnya melapor sampai akhirnya polisi menggerebek rumah Reza pada Kamis dini hari.
Hasil penggerebekan polisi membongkar uang di dalam peti palsu. Uang asli hanya pada lapisan atas saja, sedangkan tumpukan bawah hanyalah guntingan koran bekas.
"Kami masih mengembangkan lagi, karena kuat dugaan korbannya bukan hanya dua orang. Kami berharap yang pernah merasa ditipu tersangka segera melaporkan ke polisi," pesan Agung.
Reza hanya tertunduk. Dia tidak banyak menjawab ketika disodori pertanyaan wartawan. Dalam menjalankan aksinya Reza dia mengaku dibantu istrinya, inisial TP.