TRIBUNNEWS, BANDA ACEH - Furqan (9), bocah asal Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Rabu (9/8) sekitar pukul 16.40 WIB, tenggelam di laut desa itu saat memancing bersama temannya, Muhammad Abil.
Dua jam kemudian atau sekitar pukul 18.40 WIB, Furqan ditemukan sudah meninggal dunia.
Anak dari pasangan Muhammad Nurdin dan Kak Nur ini masih duduk di kelas 3 SD.
Keuchik Alue Naga, Zulkifli Usman yang dihubungi Serambi, tadi malam, mengatakan, korban ditemukan warga setempat setelah memutuskan turun ke air dan memasang pagar betis dengan batas air setinggi dada orang dewasa.
Baca: Hindari Polisi, Pak Ogah Tewas Tenggelam di Kali Ancol
Hal itu dilakukan warga untuk mencari korban agar tubuh bocah malang tersebut tak terseret ke laut lepas.
“Biasanya, kalau ada yang tenggelam langsung terseret ke laut lepas. Tapi, tadi saat ditemukan tubuh korban hanya terseret sekitar 50 meter dari lokasi ia tenggelam. Furqan saat ditemukan sudah meninggal dunia,” jelas Zulkifli.
Menurut temannya Muhammad Abil, lanjut Keuchik, saat sedang memancing mereka sama-sama melompat sterofoam (busa gabus) yang mengapung di air.
Hal itu dilakukan korban dan temannya dengan tujuan untuk dapat mendaratkan tubuhnya di busa tersebut.
Baca: Ingat Kisah Viral Polisi Ini? Netizen Kaget Ternyata Polda Aceh Menyebutnya Dipecat
Namun, naas menimpa Furqan karena ia hilang ke dalam air. Sementara Muhammad Abil mampu naik ke darat lagi.
Panik melihat Furqan tak muncul lagi ke permukaan air, Muhammad Abil langsung melaporkan kejadian itu kepada warga setempat.
“Setelah menddapat kabar tersebut, kami bersama warga langsung turun ke air dan memasang pagar betis. Hasilnya, dua jam kemudian Furqan kita temukan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” jelas Zulkifli.
Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam, jenazah Furqan, belum dikebumikan.
Menurut Keuchik Zulkifli, keluarga dan warga setempat memutuskan menunggu Muhammad Nurdin, ayah korban pulang dari melaut.
“Kami sudah menghubungi rekan-rekan ayah Furqan di Lampulo dan kami terima kabar bahwa beliau sedang mengarah pulang,” pungkas Keuchik Alue Naga. (mir)