TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keindahan alam bawah laut kembali dirusak oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Kali ini gugusan karang di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terumbu karang dirusak kali ini disebabkan banyaknya hilir-mudik kapal lokal yang mengangkut wisatawan dari satu pulau ke pulau lain dalam kawasan wisata Labuan Bajo.
Kapal-kapal yang kerap hilir mudik di Labuan Bajo, kerap sembarangan melakukan lego jangkar dan bahkan menabrak terumbu karang.
Belum hilang ingatan kita tentang keindahan terumbu karang di kawasan wisata Raja Ampat ditabrak kapal pesiar berbendara Bahamas, Inggris 4 Maret lalu.
Kali ini di "Labuan Bajo", NTT, tempat terumbu karang terbaik di dunia dan salah satu dari 10 destinasi pariwisata nasional, salah satu destinasi pariwisata terbaik di dunia.
"Kerusakan terumbu karang akibat keteledoran tentu membuat sejumlah pihak resah. Apalagi, terumbu karang baru bisa terbentuk dalam waktu ratusan tahun, dan andalan wisata Labuan Bajo adalah wisata bahari disamping wisata alam dan budaya," Kata Tokoh NTT, Gabriel Mahal dalam pernyataannya, Senin(14/8/2017).
Gabriel Mahal mengaku prihatin atas rusaknya ekosistem terumbu karang di Labuan Bajo.
Bahkan, dia sudah melaporkan kejadian ini kepada Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
Gabriel mengatakan, satu kapal yang memuat wisatawan dikabarkan menabrak batu karang di belakang Pulau Padar di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Menurut dia, kapal itu tidak hanya bocor, dan membuat tidak nyaman wisatawan, parahnya lagi merusak terumbu karang.
"Dugaan lemahnya pengawasan dan perizinan terhadap kapal-kapal di Labuan Bajo yang berdampak pada masalah kelayakan laik laut kapal, kompetensi kapten kapal, dan kontrol lalu lintas barang legal dan ilegal. Beberapa waktu terakhir sudah terjadi tiga kapal tenggelam, kata Gabriel.
Masyarakat Labuan Bajo pun sudah coba melaporkan kondisi kerusakan terumbu karang kepada berbagai pihak terkait, salah satunya Pihak Balai Taman Nasional Komodo (BTNK).
Namun, hingga kini masih belum direspon dengan baik.
Banyak pihak "pencinta terumbu karang" dan para pemerhati kawasan wisata pariwisata Labuan Bajo berharap, ada konsen yang serius dari pemerintah pusat mengenai rusaknya terumbu karang yang sangat berharga bagi ekosistem laut dan wisata bahari Indonesia khususnya Labuan Bajo.
Kapal-kapal yang merusak terumbu karang harus ditindak tegas, agar kapal yang menabrak terumbu karang tersebut ditindak sesuai prosedur dan aturan ditegakkan.
Kerusakan lingkungan di Labuan Bajo kini menjadi ancaman yang patut diwaspadai.
Sebab, butuh waktu sangat lama untuk memulihkannya.
"Jangan sampai masalah ini ini dianggap sepele," pungkasnya.