TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengakui sosok Ganjar Pranowo yang sempat dikaitkan dalam kasus korupsi e-KTP menjadi salah satu pertimbangan dalam Pilkada Jawa Tengah.
Hingga hari ini, PDI Perjuangan belum memutuskan apakah akan kembali mengusung Gubernur Jateng tersebut atau memilih figur baru.
"Ya, tentu saja itu menjadi pertimbangan tapi kami melihat bahwa itu sudah dilakukan klarifikasi oleh Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di sela acara Kursus Politik Pancasila di Kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2017).
Meski belum menetapkan calon, peluang Ganjar untuk kembali diusung PDI Perjuangan dalam Pilgub Jateng cukup besar.
Hasto menuturkan, tradisi PDI Perjuangan selalu memberikan kesempatan bagi kepala daerahnya untuk menjabat dua periode selama bisa membuktikan komitmen kerakyatannya.
Komitmen tersebut ditunjukkan dengan aspirasi positif dari warga yang dipimpinnya. "Incumbent mendapatkan skala prioritas untuk dicalonkan meski itu bukan jaminan," tutur dia.
Oleh karena itu, PDI Perjuangan saat ini juga terus mengevaluasi kepemimpinan Ganjar di Jateng.
Menurut Hasto, PDI Perjuangan berpandangan perubahan tak cukup ditunjukkan dengan lima tahun kepemimpinan. Setidaknya, diperlukan dua periode masa jabatan.
"Kami tahu perubahannya (di Jateng) sangat fundamental," ujar dia.
Berita ini ditulis wartawan Kompas.com, Nabila Tashandra, dengan judul: PDI-P Akui Kasus E-KTP Jadi Pertimbangan Usung Ganjar Pranowo