News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Kendal

Kronologi Kecelakaan Maut di Kendal yang Menewaskan 5 Orang

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga saat berkerumun melihat mobil avanza yang tertabrak kereta api. Kompas. Ckm/ Slamet Priyatin(Warga saat berkerumun melihat mobil avanza yang tertabrak kereta api. Kompas. Ckm/ Slamet Priyatin(KOMPAS.Com /Slamet Priyatin))

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Minggu 20 Agustus 2017 si cucu menelepon sang kakek bernama Suwandi bahwa mereka sedang rindu untuk bertemu. Kebetulan hari Minggu libur maka sekeluarga naik mobil Avanza hitam.

Keluarga Lina (anak Suwandi) tinggal di Penyangkringan, Weleri Kabupaten Kendal. Sedangkan kakeknya berdiam di Tejorejo, Ringinarum Kendal. Keluarga Lina baru Ramadan 2017 kemarin pindah ke Kendal, sebelumnya merantau di Jakarta. Belum dua bulan tinggal di rumah itu.

Dalam suasana gembira sekeluarga naik Avanza hitam melaju dari Weleri ke Ringinarum Kendal. Mereka akan silaturahmi dan mengunjungi sang kakek, yang sama-sama sudah merindu.

Di perjalanan, si cucu telepon si kakek bahwa tak lama lagi akan sampai di kediaman kakek. Mereka kangen berjumpa dengan kakeknya.

Mobil Avanza B 998 RS melaju dari arah Weleri ke Ringinarum.

"Cucu saya yang SMP itu telepon saya terus (berulang kali). Bilang, Kek saya mau main ke rumah kakek," kata Suwandi kakek korban, menirukan cucunya.
Katanya, cucunya telepon sekitar pukul 11.30 WIB.

Sekitar 20 menit kemudian Avanza hitam itu mengalami kecelakaan. Saat melintasi perlintasan tanpa penjaga palang pintu, tiba-tiba tersambar KA Kaligung.

Posisi mobil itu sedang berada di atas rel kereta api. Entah bagaimana tiba-tiba datang KA Kaligung dari arah barat ke timur menyambar avanza itu. Duuuuarrrrr.... mobil pun terpental dan terseret. Korban terlempar keluar dari mobil dan bergelimpangan.

Si kakek tak tahu apa yang terjadi. Namun ada firasat tak enak hati. Kenapa si cucu tidak menelepon lagi. Ada apa kok rombongan mobil anak cucunya tak kunjung tiba di rumah kakek di Ringinarum Kendal.

Maka si kakek pun telepon ponsel Lina, anaknya. Telepon masuk tapi tak diangkat. Kemudian telepon cucunya, juga masuk dan tidak ada yang mengangkat. Suwandi pun makin deg-degan dan hatinya gundah.

"Nomornya aktif semua dan saya telepon juga masuk tapi tidak ada jawaban. Setelah itu saya mendapat kabar dari anak saya yang nomor empat bahwa Lina mengalami kecelakaan tertabrak kereta api," kata Suwandi menahan tangis.

Kemudian Suwandi menelepon anaknya yang lain. Barulah dikabari bahwa anak cucunya mengalami kecelakaan tertabrak kereta api. Suwandi berusaha tegar meski sangat berat. Dia pun bergegas ke rumah sakit di Kendal untuk memastikan dan melihat langsung tubuh anak cucunya.

Kerinduan anak cucu kepada kakeknya itu belum sempat bertemu mengobrol. Suwandi bertemu anak cucunya sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Semua sudah tak bernyawa. Kakek pun tertegun berlinang air mata. Tak disangka telepon keceriaan cucunya itu adalah suara terakhir kali yang didengarnya. Tak ada lagi panggilan atau suara lucu kepolosan cucu-cucunya.

Mereka anak cucu Suwandi meregang nyawa di lokasi kejadian, di TKP tertabraknya mobil oleh KA Kaligung di Sedayu, Gemuh, Kendal, Minggu siang (20/8/2017) siang. Sekeluarga habis. Suwandi dan kerabat keluarga berduka.

Rombongan sekeluarga itu tertabrak saat melewati perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di km 32+4/5, Minggu siang (20/8/2017) sekitar pukul 11.48 WIB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini