Wage Aniswan, satu di antara beberapa orang yang ikut merintis Bank Sampah Bumi Inspirasi, mengatakan bank sampah itu didirikan sejak tahun 2012.
"Awalnya itu dari Ibu Herlia yang merupakan peneliti LIPI. Beliau pernah punya alat biodigester yang berfungsi mengolah sampah basah. Namun, sejak Ibu Herlia meninggal pada tahun 2012, mesin itu tidak digunakan lagi," ujar Wage.
Akhirnya, lanjut Wage, mesin biodigester itu terbengkalai. Namun, rumah pribadi milik almarhumah Herlia dijadikan tempat operasional Bank Sampah Bumi Inspirasi.
Awalnya, Wage dan suami dari almarhumah Herlia tidak terpikirkan akan membuat bank sampah.
Namun, Wage dan suami dari almarhumah Herlia terinspirasi dari murid-murid sekolah dasar di daerah Manglayang Bandung.
Katanya, murid sekolah dasar di sana sudah terbiasa memilah sampah dan mengumpulkannya di sekolah.
Saat tahun 2012, kesulitan dari merintis Bank Sampah Bumi Inspirasi ini, menurut Wage adalah meginformasikan kepada masyarakat apa itu bank sampah.
Awalnya, nasabah dari bank sampah itu hanya beberapa orang yang sudah kenal saja. Namun, lama kelamaan, Bank Sampah Bumi Inspirasi juga memiliki nasabah yang cukup banyak.
Sekarang, nasabahnya sudah berjumlah 150 orang. Banyak nasabah yang nasih setia menabung sejak tahun 2012.
"Awalnya itu dari Ibu Herlia yang merupakan peneliti LIPI. Beliau pernah punya alat biodigester yang berfungsi mengolah sampah basah. Namun, sejak Ibu Herlia meninggal pada tahun 2012, mesin itu tidak digunakan lagi," ujar Wage.
Akhirnya, lanjut Wage, mesin biodigester itu terbengkalai
Namun, rumah pribadi milik almarhumah Herlia dijadikan tempat operasional Bank Sampah Bumi Inspirasi.
Awalnya, Wage dan suami dari almarhumah Herlia tidak terpikirkan akan membuat bank sampah.
Namun, Wage dan suami dari almarhumah Herlia terinspirasi dari murid-murid sekolah dasar di daerah Manglayang Bandung.