Laporan Wartawan Tribun Jogja, Pradito Rida Pertana
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ratusan orang laki-laki dan perempuan, baik tua maupun muda memadati halaman Masjid Gede Kauman.
Mereka menunggu 5 gunungan Garebeg Besar dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Rayahan gunungan tersebut merupakan rangkaian dari acara Gerebeg Besar yang digelar hari ini, Sabtu (2/9/2017).
Dengan diiringi beberapa prajurit dari Keraton, kelima gunungan tersebut mulai dibawa masuk ke halaman Masjid Gede.
Tampak masyarakat berkumpul di sekitaran gunungan yang nantinya akan dirayah bersama-sama.
Usai para abdi dalem meninggalkan halaman masjid tersebut, masyarakat langsung berebut untuk merayah gunungan yang berisi hasil bumi berupa cabai, kacang panjang, hingga olahan dari beras ketan dengan beraneka warna.
Baca: Sri Winarti Sempat Minta Tolong Sang Suami Sebelum Peluru Perampok Menewaskannya
Masyarakat begitu antusias dalam rayahan gunungan tersebut. Teriknya panas tidak menghalangi masyarakat untuk merayah gunungan dari Keraton ini.
Konon, jika mendapatkan hasil bumi dari gunungan tersebut dapat digunakan sebagai keselamatan, menyuburkan tanah, bahkan sebagai obat suatu penyakit.
Subarjo (57), warga asal Kota Gede ini sengaja datang ke Masjid Gede untuk merayah dan membawa pulang hasil bumi yang terpasang di gunungan tersebut.
Menurutnya, hasil rayahan dari gunungan tersebut akan disebar ke ladang miliknya.
"Ini tadi dapat beberapa dari rayahan, nanti sampai rumah mau saya sebar ke sawah biar tanahnya subur dan panennya bagus," katanya.
Hal senada diungkapkan pula oleh Darto (70), warga Gamping, ia datang ke Masjid Gede bersama dengan ketiga rekannya.
Kedatangannya ke masjid tersebut untuk mendapatkan hasil bumi yang dipasang di gunungan tersebut.
Darti mengatakan setiap tahun pasti ia datang ke acara tersebut.
"Saya datang sama tiga orang teman saya, tujuannya merayah gunungan itu, setiap tahun pasti ke sini (Masjid Gede). Ini (hasil rayahan gunungan) untuk keselamatan sama kesuburan sawah," jelasnya. (tribunjogja.com)