TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bukan berkurban biasa, dengan datangnya sapi hibah dari Presiden Indonesia, Joko Wododo, Pesantren Yatim Al Kasyaf ingin melaksanakan "Syukuran Kurban Berbasis Literasi", Minggu (3/9/2017).
Para santri pesantren ini diharuskan membuat karangan tentang sapi dari presiden Joko Widodo terlebih dahulu sebelum sapi ini dipotong.
Yang menarik perhatian adalah tulisan karangan yang dibuat oleh Nizar Amanul Hakim (16), santri yatim asal Kebumen, Jawa Tengah.
Dalam karangannya, Nizar mengungkapkan bagaimana sulitnya mengontrak dan harus berpindah-pindah ketika rumah kontrakan tidak dapat diperpanjang.
"Kami masih ngontrak, terkadang kami juga sering berpindah-pindah kontrakan karena masa kontrak bangunan kami telah habis. Sudah menjadi biasa bagi kami bergotong royong membawa barang-barang kami ke sana kemari menuju kontrakan baru," ujar Nizar
Dirinya juga mengungkapkan bahwa santri tak patah semangat dan tetap berkreasi di Pesantren Yatim Al Kasyaf.
"Namun kami tak patah semangat dalam menjalani kehidupan ini, kami adalah pesantren kecil yang masih ngontrak yang memiliki suatu prestasi tersendiri," tambah Nizar.
Nizar mengungkapkan tujuan para santri terus menulis adalah untuk menginspirasi masyarakat Indonesia dan berharap dapat mengubah peradaban literasi di Indonesia.
"Sebenarnya satu tujuan kami, kami hanya ingin menginspirasi masyarakat Indonesia, bahwa kami pesantren yatim dhuafa Al Kasyaf yang kecil dan masih ngontrak bisa menerbitkan beratus-ratus buku. Kami berharap kelak tulisan-tulisan kami dapat mengubah peradaban di Indonesia," kata Nizar.
Terakhir, Nizar juga berterimakasih pada Presiden Joko Widodo atas kiriman sapi untuk pesantren tempatnya tinggal dan menuntut ilmu tersebut. (Seli Andina)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Surat untuk Presiden Jokowi Dari Anak Yatim Pesantren Al Kasyaf