Abah Oleh merupakan tulang punggung keluarga.
Anggota keluarganya berjumlah lima orang, menggantungkan hidup dari hasil berjualan sapu lidi yang dilakoni Abah Oleh.
Hal itu diungkapkan Enung (38), menantu Abah Oleh yang tinggal serumah dengannya ketika ditemui Tribun Jabar di kediaman Abah Oleh di Kampung Ciseupan RT 02/04, Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (5/9/2017).
Baca: Rencana Aksi Bela Rohingya, Polres Demak Akan Cegah Massa ke Candi Borobudur
Di rumah panggung berukuran 7 meter x 5 meter itu, Abah Oleh tinggal bersama lima anggota keluarganya yang lain, yaitu anak semata wayangnya, Kani (40), Enung, dua cucunya dan besannya.
"Untuk biaya sehari-hari dari Abah Oleh saja, karena yang lain tidak bisa bekerja," ujar Enung.
Abah Oleh harus membiayai putranya, Kani, Enung, dua cucunya, dan ibunda Enung yang tinggal bersama mereka.
Anak semata wayangnya, Kani, sudah tidak mampu bekerja akibat tiba-tiba lumpuh dan kehilangan kemampuan berbicara sejak empat tahun lalu.
Sementara Enung tidak mungkin bekerja karena harus mengurus rumah tangga, merawat sang suami yang lumpuh, ibunya yang sudah renta dan pikun, juga dua anaknya.
Abah Oleh terpaksa membanting tulang untuk membiayai keluarganya meskipun usianya sudah renta.
"Abah tidak pernah mengeluh," ujar Enung. (Seli Andina Miranti)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Abah Oleh, Kakek Renta 80 Tahun Ini Terpaksa Harus Biayai Anak, Menantu, Cucu, dan Besannya