TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mira Nirmala hanya dapat berbaring di tempat tidurnya saat ditemui di kediamannya Jalan Maleber Utara Gang Bakti 4 RT 02 RW 08 No 125 Bandung.
Dua tahun silam, tepatnya 7 Februari 2015 sepulang bekerja pukul 22.00 WIB, wanita yang kini berusia 22 tahun ini terjatuh dari motor dan tangan kanannya terlindas truk tronton bermuatan semen seberat 24 ton saat dirinya terjatuh dari motornya tak jauh dari pasar Cimindi Cimahi.
Saat ditemui di rumahnya, tangan kanan Mira terlihat menghitam.
Baca: Diganti Doa Bersama, Aksi Bela Rohingya di Candi Borobudur Batal
Mira mengatakan rasa nyeri masih terus dirasakannya.
Menurut sang kakak Ajat Nurhayat (32), selama ini Mira telah melakukan empat kali operasi untuk mempertahankan keutuhan tangan sang adik.
Pihak keluarga tak mau tangan Mira diamputasi.
"Psikisnya kalau diamputasi takutnya trauma minder. Mungkin lebih nerima seperti sekarang, syukur-syukur tangan tetap ada meski fungsi berkurang," kata kakak Mira, Siti Wijiyanti di lokasi, Rabu (6/9/2017).
Sertifikat tanah sudah digadaikan pihak keluarga untuk mengobati Mira.
Selama dua tahun lebih, kata Ajat, pengobatan tersebut telah memakan biaya Rp 148 juta.
"Harapan bisa beraktivitas kembali, bisa usaha apa saja minimal tidak menyusahkan keluarga. Sekarang mah yang penting bisa sembuh dulu," ujar Mira.
Menurut Ajat, sebelum kejadian, Mira sudah berencana tunangan.
Kini tidak berlanjut. Pada Selasa (5/9/2017), kesedihannya bertambah setelah sang ayah meninggal dunia.
Sudah 2 Tahun Hanya Bisa Tiduran
Mira Nirmala (23), kini hanya bisa berbarung di atas tempat tidurnya.
Dulu, dia adalah karyawan PT Bapinti.
Tangan kanannya tak bisa digerakkan setelah mengalami kecelakaan terjatuh dari sepeda motor, lalu tangan kananya terlindas truk tronton.
Ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Rabu 6/9/2017) di Jalan Maleber utara, RT 02 RW 08, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung ia menceritakan kondisi terkini kesehatannya.
Baca: KPK Geledah Kantor KSOP Tanjung Emas
Mira menceritakan, ia mengalami kecelakaan motor di Jalan Leuwi Gajah nomor 99, Kota Bandung pada tanggal 7 Februari 2015, sepulang bekerja.
"Waktu saya pulang kerja pukul 22.00 WIB, pas di jalan stang motor terkena kayu di pinggir jalan, terus jatuh dan tangan kanan kelindas teronton," ujar Mira Nirmala kepada TribunJabar.co.id di rumahnya, Rabu (6/9/2017).
Setelah kecelakaan tersebut, ia mengaku masih sadar dan masih bisa menghubungi pihak keluarganya.
Kemudian pihak keluarga datang menjemput dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Kasih Bunda di Cimahi untuk memberikan pertolongan pertama.
Setelah itu, Mira harus dirujuk ke Rumah Sakit Melinda dan dirawat selama 16 hari dan terakhir di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung selama sebulan.
Akibat kejadian itu tangan kananya menghitam dan sudah tidak bisa berfungsi seperti biasanya karena semua tulangnya remuk akibat terlindas teronton.
Tangan kanannya patah dan remuk pada tiga titik yakni pada bahu, tulang otot dan sikut sehingga tidak bisa digerakan dan untuk bangun pun tidak bisa.
"Jangankan bangun untuk miring pun ketika tidur seperi ini susah," ujar Mira.
Selama dua tahun lebih ia hanya bisa berbaring lemah di tempat tidurnya dan tidak bisa beraktivitas apapun, sehingga untuk mandi pun hanya di lap di tempat tidurnya.
Namun walaupun selama 2 tahun ia berbaring ditempat tidur, ia mengaku masih mendapatkan gaji dari perusahaan tempat ia bekerja 75 persen hingga sekarang menurun menjadi 30 persen. (Isa Rian Fadilah)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul : Mengharukan, Mira Berjuang Obati Tangannya yang Terlindas Tronton Bermuatan Semen 24 Ton