Warga desa yang sudah geram akibat serangan anjing liar tersebut meminta bantuan Perbakin untuk melakukan perburuan.
Namun perburuan baru dapat menangkap seekor anjing liar yang menyerang warga.
Warga desa pun melakukan upaya pencegahan dengan membawa pulang ternak yang mereka miliki ke sekitar kediaman warga, sehingga dapat lebih mudah diawasi.
Sementara sebagian warga memilih menjaga ternaknya yang jauh dari permukiman.
"Kami sudah melakukan perburuan, namun baru menangkap satu saja. Untuk alasan keamanan, kami pun meminta warga untuk membawa pulang ternaknya, atau kalau tidak malam harus dijaga," ujar Sucipto.
Dia pun berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi atas masalah ini.
Warga pun merasa resah, jika binatang buas tersebut kembali menyerang ternak mereka.
Pasalnya, ternak-ternak tersebut merupakan tabungan milik warga.
"Kami harap ada tindakan, karena hal ini sudah meresahkan. Ternak itu merupakan tabungan milik kami," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)