TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Seorang buruh bangunan, Nanang Kosim (27) tewas tersengat kabel listrik bertegangan tinggi, Senin (11/9/2017) sekitar pukul 17.00 Wita.
Peristiwa nahas ini terjadi saat korban mengerjakan proyek lantai dua di rumah I Wayan Renes di Banjar Penginyahan, Desa Puhu, Payangan.
Korban sempat diberikan pertolongan oleh rekannya, namun tidak bisa terselamatkan lantaran mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
Informasi dihimpun Tribun Bali, sekitar pukul 16.30 Wita korban bersama temannya, Massuri melakukan pembersihan terhadap sisa-sisa semen dan pasir bekas pemasangan batako pada teras lantai dua.
Setelah sisa material terkumpul, Nanang hendak membuangnya ke arah barat.
Namun tanpa disadari, kepalanya membentur kabel listrik bertegangan tinggi.
Korban pun langsung jatuh pingsan.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka bakar serius pada sekujur tubuhnya.
Mendapati kejadian tersebut, Massuri langsung memanggil rekannya yang sedang berada di lantai satu.
Korban selanjutnya dievakuasi ke UPT Kesmas Payangan menggunakan mobil carry milik I Wayan Monoh.
Nahas nyawa korban sudah tak tertolong sebelum tiba di Kesmas.
Kapolsek Payangan, AKP Gede Endrawan membenarkan peristiwa tersebut.
Menurut dia, kasus ini murni kecelakaan kerja.
Sebab saat hendak membuang material, ia tak memperhatikan kabel yang melintang di atas kepalanya.
"Korban meninggal dunia disebabkan tersengat listrik tegangan tinggi yang mengakibatkan sekujur tubuh korban mengalami luka bakar. Korban tewas dalam perjalanan menuju UPT Kesmas Payangan," ujarnya.
Terkait peristiwa ini, kata dia, pihak keluarga sudah menghiklaskan kematian korban.
"Pihak keluarga sudah iklas dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah dan pihak keluarga tidak menuntut kepihak manapun atas kejadian tersebut," ujarnya.
Kasus buruh menjadi korban kabel listrik yang menggantung rendah di atas rumah warga menjadi yang kedua kalinya dalam dua bulan ini.
Sebelumnya terjadi di Banjar Sema, Desa Bitera, Gianyar, Jumat (11/8/2017).
Beruntung nyawa korban, I Wayan Natar (47) masih bisa diselamatkan, namun harus dirawat intensif di RSUD Sanjiwani Gianyar.
Pemilik rumah tempat Natar bekerja berharap pihak PLN memasangkan slop pada kabel-kabel telanjang.
Sebab sewaktu-waktu dapat memakan korban jiwa lagi karena kabel listrik PLN hanya berjarak sekitar 30 cm di atas kepala.(*)