Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA -- Supriyanto (39), warga Muara Jawa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, menjadi korban kedua terkaman buaya, ternyata "orang pintar", yang selama ini kerap menyembuhkan penyakit tak wajar.
Supriyanto bukanlah pawang buaya, seperti dikira orang selama ini.
Dia hanya berniat menolong Arjuna (korban pertama) karena kasihan.
Supriyanto telah dua kali ke lokasi kejadian untuk melihat situasi di lokasi kejadian.,Sabtu (16/9/2017) pagi, sekitar pukul 07.30 Wita.
Supriyanto kembali datang ke lokasi kejadian dan mencoba untuk memanggil buaya yang menerkam Arjuna, yang berujung dengan terkaman kedua kepada Supriyanto.
Usai turun dari motor, tak lama berselang langsung turun ke sungai melakukan sejumlah ritual pemanggilan buaya.
Karena yakin Supriyanto adalah pawang, saat buaya menyeret tubuh korban ke dalam air, warga yang menonton malah tertawa. Mereka mengira korban akan sukses menaklukkan buaya.
"Turun dari motor langsung diam, temannya juga disana tidak ada yang berani manggil, seperti tidak sadar dan langsung ke sungai," ujar istri korban, Tuti Handayani (33), Minggu (17/9/2017).
"Saya sudah larang, dia bilang hanya liat liat saja. Dan pagi itu, sebelum pergi dia sempat ngerokok dan minum kopi yang saya buat. Jam 11.30-an Wita, saya dapat kabar dia jadi korban," ujar Tuti.
"Dia niatnya mau nolong karena kasihan sama anak itu, tapi ternyata dia juga jadi korban," tambahnya.
Ditemui di kediaman korban di kawasan Jalur, Muara Jawa, mata Tuti tampak masih bengkak usai tak henti hentinya menangis.
Tuti menjelaskan, suaminya yang telah mengkaruniai dirinya dua orang anak itu, memang dikenal punya kemampuan untuk menyembuhkan penyakit tidak wajar yang diderita orang.
Hal itulah yang membuat Supriyanto dimintai tolong untuk mencari Arjuna (16). Kendati Supriyanto bukanlah pawang buaya.