TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan 50 persen kebutaan warga Indonesia disebabkan oleh katarak.
Sekitar 1,5 persen dari dua juta penduduk adalah penderita katarak, dan setiap tahunnya bertambah sebanyak 240 ribu orang penderita Katarak yang terancam mengalami kebutaan.
Jumlah penderita katarak di Indonesia memang berbeda di masing-masing daerah, bahkan untuk prevelansi per daerah ada yang sampai 4 persen penderitanya dibandingkan dengan jumlah penduduk.
"Di Provinsi Banten sendiri, prevelansi penderita Katarak mencapai 1,5 - 2 persen dari total jumlah penduduk," kata dr Darmawan M. Sophian, Sp.M., M.Kes Ketua PERDAMI Banten di sela-sela kegiatan operasi katarak gratis yang diadakan Erha Clinic di Tangerang, akhir pekan lalu.
Baca: Tak Hanya Menyerang Lanjut Usia, Bayi Asri Welas Juga Kena, Bagaimana Mengenali Gejala Katarak?
Dikatakan Darmawan, katarak adalah kekeruhan lensa yang diawali dengan pandangan berkabut yang membuat mata menjadi gelap secara berkala.
"Untuk menghilangkan, saat bisa dilakukan menggunakan operasi dengan teknik Fakoemulsifikasi yaitu sebuah Teknologi terbaru, terkini dan tercanggih yang ada di seluruh dunia untuk penanganan kasus katarak," katanya.
Darmawan menyatakan, setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau kira-kira 250 ribu/tahun.
"Sementara itu kemampuan untuk melakukan operasi katarak setiap tahun diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap tahun selalu bertambah backlog katarak sebesar lebih kurang 70 ribu per tahun," katanya.
Sehingga jika tidak segera mengatasi kesenjangan ini maka angka kebutaan di Indonesia semakin lama akan semakin tinggi.
Baca: Hendak Operasi Katarak, Dokter Malah Temukan 27 Lensa Kontak di Mata Pasiennya
Kondisi ini mendorong Erha Clinic, salah satu business unit PT Arya Noble berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Tangerang, PMI Kab Tangerang dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Banten dan RSUD Balaraja Tangerang mengadakan kegiatan Operasi Mata Katarak Gratis bagi Masyarakat Tangerang, Banten, Minggu (16/9/2017).
"Operasi Mata Katarak Gratis ini bertujuan untuk membantu program Pemerintah Indonesia dalam pengentasan penyakit mata katarak yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tangerang, Banten," kata Andreas Bayu Aji, Chief Corporate Services Officer Arya Noble (Strategic Investment Holding dari Erha Clinic).
Ia berharap dengan adanya #GerakanBebasKatarak ini dapat memberikan manfaat untuk penderita katarak.
"Untuk tahun ini kami kami menargetkan 1000 mata yang dapat di operasi, dan akan di tingkatkan di tiap tahunnya sehingga mampu mencapai 10.000 mata dalam 5 tahun kedepan," kata Andreas.
Baca: Alasan Ilmiah Anak Sering Main Smartphone Berpotensi Alami Gangguan Mata
Ketua PMI Kabupaten Tangerang Drs H. Soma Atmaja berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu agar bisa melakukan operasi tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.
"Kami menggandeng beberapa mitra untuk bahu membahu kegiatan ini, mulai dari tahap persiapan, publikasi, pendaftaran sampai dilakukannya operasi nanti dilakukan atas azas kemanusiaan," katanya.
#GerakanBebasKatarak telah dilakukan semenjak tahun 2012 oleh Erha Clinic bersama dengan Arya Noble untuk Indonesia, yaitu sebuah payung CSR dari Arya Noble yang merupakan strategic investment Holding Company dari Erha Clinic.
Kegiatan #GerakanBebasKatarak telah dilakukan di beberapa daerah seperti Makasar, Jepara, Kudus, Kupang, Sukabumi dan beberapa daerah lainnya di Indonesia yang telah membebaskan ribuan masyarakat Indonesia dari katarak.