TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Organisasi bagi penyandang tuna rungu dan wicara menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) Gerkatin ke 3 di Hotel Lotus, Kota Kediri, Jumat (22/9/2017).
Kegiatan Rakernas ini mengusung tema, Konsolidasi Organisasi Gerkatin Dalam Rangka Meningkatkan Kapasitas dan Memperkuat dengan Organisasi.
Ketua Umum DPP Gerkatin, Bambang Prasetyo, melalui penerjemah bahasa isyarat menyebutkan, ada 140 peserta dan peninjau dari seluruh Indonesia yang hadir.
"Ada ketua dewan pengurus cabang dari seluruh Indonesia, pemerhati tuli dan disabilitas serta juru bicara bahasa isyarat," jelasnya.
Sementara Langgeng yang mewakili Direktorat Rehabilitasi Sosial Kemensos menyebutkan, kegiatan rakernas diharapkan dapat memberikan advokasi bagi penyandang disabiltas.
"Melalui rakernas diharapkan semakin memperteguh serta mampu menyatukan berbagai elemen sehingga terbentuk persatuan yang kuat," ungkapnya.
Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah menyebutkan, penyandang tuna wicara dan tuna rungu merupakan orang-orang yang hebat karena tidak mau tergatung kepada orang lain. Malahan banyak anggotanya telah memiliki usaha sendiri yang mandiri.
Wawali yang akrab disapa Ning Lik menyebutkan, Ibu Yuyun, Ketua Gerkatin Kediri memiliki komunitas yang aktif.
Malahan usaha konveksi dan aksesoris yang dikelolanya mampu memberikan manfaat bagi perekonomian di Kota Kediri.
"Sudah banyak kerja sama yang dilakukan Gerkatin dengan Pemkot Kediri. Malahan komunitasnya telah ikut mendongkrak perekonomian di Kota Kediri," ungkapnya.
Wawali berharap kegiatan yang telah dilakukan Gerkatin juga diikuti oleh komunitas disabilitas yang lainnya untuk saling berkoordinasi.
"Sudah banyak penyandang disabilitas yang mendapatkan bantuan modal melalui Dinas Koperasi. Sehingga penyandang disabilitas dapat meningkatkan usaha dan kinerjanya," jelasnya.