Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Isak tangis bersahut-sahutan terdengar di rumah mendiang Ridwan Limbong (34), sopir Grab Bike yang tewas ditikami perampok.
Betti Wani Purba (33), isteri Ridwan yang masih belum percaya suaminya tewas tampak mengusap-usap kepala korban yang terbujur kaku di rumah duka Jl Palem IX, Lingkungan X, Kelurahan Helvetia Barat, Kecamatan Helvetia.
Saat ditemui Tribun, Betti yang masih bersuka sesekali mengusap air matanya.
Ia tampak memeluk erat anak keduanya Tania Limbong, yang masih berusia tiga tahun.
"Kami punya dua anak. Satu lagi anak kami yang paling besar namanya Bintang Limbong. Umurnya masih empat tahun," kata Betti menangis tersedu-sedu, Sabtu (23/9/2017).
Baca: Kronologi Pembunuhan Si Cantik Murtiyaningsih di Tangan Pelanggannya
Betti mengatakan, ia dan suaminya belum lama tinggal di Medan.
Selama ini, Betti dan suaminya merantau ke Kota Batam.
"Dari bulan Mei kemarin kami di Medan. Setelah sampai di Medan, barulah Abang menjadi sopir Grab," kata Betti dengan kedua mata tampak sembab.
Disinggung lebih lanjut mengenai Ridwan, terdiam beberapa saat.
Bibirnya bergetar, dan ia kembali memeluk Tania yang ikut menangis lantaran anak keduanya itu hendak mencium kening ayahnya.
Dari pantauan Tribun, di rumah duka sanak keluarga tampak berdatangan.
Orang-orang yang datang ke rumah duka mengutuk aksi perampokan dan pembunuhan ini.
Sejumlah warga yang ikut melayat juga meminta awak media menyampaikan pada polisi agar segera menangkap para pelakunya. Warga khawatir, aksi serupa bisa terulang kembali.
Baca: Gara-gara Film G30S/PKI, Setiap Tahun Suami Jajang C Noer Disebut Pembohong
Sebelumnya, Ridwan tewas saat mengantar penumpang di Jl Juanda.
Ia tewas ditikami empat perampok karena berusaha mempertahankan motornya. (Ray/tribun-medan.com)