Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Manajemen AirNav Indonesia menyiapkan seluruh bandara di sekitaran Bali sebagai tujuan alternatif bila Gunung Agung meletus yang berdampak pada penutupan Bandara I Ngurah Rai.
Dari seluruh bandara tersebut, sedikitnya terdapat enam bandara internasional yang disiagakan, yakni di Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, Surabaya dan Lombok.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto mengatakan bandara tersebut disiagakan untuk mengantisipasi jika beberapa penerbangan internasional menuju Bali harus dialihkan saat Gunung Agung meletus.
"Untuk bandara internasional ada enam yang disiapkan untuk menampung penerbangan internasional. harus disiapkan karena bandara kecil tidak mungkin bisa disinggahi pesawat besar, sementara penerbangan internasional pastinya bertipe besar," katanya, Selasa (26/9/2017).
Menurut Novy, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah informasi penerbangan beberapa hari terakhir yang melingkupi rute penerbangan dan tipe pesawat.
Baca: Antisipasi Angkasa Pura I Jika Gunung Agung di Bali Meletus
Dari data tersebut, pihaknya bisa mengatur jalur dan bandara alternatif bila Gunung Agung meletus.
Soal Penilaian Harian Beserta Kunci Jawaban Mapel Informatika Kelas 10 SMA/MA Materi Sistem Komputer
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
AirNav juga telah membuat sejumlah skema lalu-lintas penerbangan jika abu vulkanik Gunung Agung mulai menyebar.
Tak hanya itu, AirNav Indonesia Cabang Utama juga membuka Posko Crisis Center untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung.
Posko Crisis Center tersebut dipusatkan di Kantor MATSC yang berada di Kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel.
Novy Pantaryanto mengatakan Posko Crisis Center dibuat di Makassar sebagai pusat informasi dampak erupsi Gunung Agung terhadap penerbangan, mengingat wilayah udara di sekitar gunung tersebut menjadi tanggung jawab MATSC.
"Crisis Center ditujukan sebagai wadah informasi dan komunikasi dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Agung terhadap lalu-lintas penerbangan. Dari Posko Crisis Center, kita akan mengatur pengalihan rute penerbangan, termasuk penyiapan bandara alternatif jika terjadi hal yang tak diinginkan (letusan Gunung Agung)" kata Novy.