Laporan Wartawan TribunToraja.Com, Yultin Rante.
TRIBUNNEWS.COM, TORAJA -- Aksi tak terpuji dibuat dua perantau atau diaspora Toraja yang merupakan kontraktor dan kepala Dinas Pekerjaan Umum Papua yang mempertontonkan saling "tinju".
Kejadian ini terjadi saat ibadah pembukaan Pertumuan raya (Praya) Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) di gedung Gereja Toraja jemaat Palangi', Kecamatan Balusu, Toraja Utara, Senin (25/9/2017) kemarin.
Dua dispora yang saling adu fisik ini yakni Kadis PU, Djuli Mambaya (DJM), dan Kontraktor, Jhon Renden Mangontan (JRM).
" Kami minta kedua tokoh Tana Toraja ini lakukan pertobatan depan BPS Gereja Toraja atau dari segi adat "Rambu Langi'"," ujar Mantan Aktivis PPGT, Suli Matius, kepada TribunToraja.Com, di GOR Rantepao, Toraja Utara, Selasa (26/9/2017) siang.
Insiden ini pula menjadi perbincangan dari peserta Praya PPGT ke - 10.
Saat TribunToraja.Com, menemui Djuli Mambaya, yang hadir dipembukaan Praya PPGT ke - 10, mengatakan telah dipukul pada bagian pipinya.
"Lihat dik, pipi saya hitam dan telah visum, ini akibat dipukul Pak JRM di gereja saat ibadah pembukaan Praya," ungkap Djuli Mambaya.
Akibat insiden pemukulan ini, Wakil Ketua IKAT Papua ini melaporkan JRM yang tercatat sebagai Ketua IKAT Papua di Polres Tana Toraja.
Sementara Jhon Renden Mangontan, langsung melakukan konfrensi pers menjelaskan duduk persoalan saat pembukaan event nasional pemuda Gereja ini.
"Saya akui menampar adik saya Pak Djuli, itu saya lakukan akibat ketersinggungan saya soal tudingan dan ancaman di media sosial, hingga amarah manusia saya tersulut," kata Jhon Renden Mangontan.
Dalam pertemuan dengan para jurnalis Toraja, Jhon sampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Toraja, khususnya warga Gereja Toraja dimanapun berada.
"Mohon disampaikan dan disebarluaskan permohonan maaf saya atas kejadian yang seharusnya tidak saya lakukan, khususnya kepada seluruh pemuda Gereja Toraja dimanapun didunia ini," terang Pengusaha Toraja ini.
Jhon pun juga telah melaporkan Djuli Mambaya ke Polres Tana Toraja tentang pencemaran nama baik.
Kapolres Tana Toraja AKBP Yohanes Richard Adriands, membenarkan adanya laporan yang masuk terkait insiden di lokasi gedung Gereja Toraja Jemaat Palangi'.
"Memang benar ada laporan Pak Djuli Mambaya terkait pemukulan yang menimpa dirinya," beber AKBP Yohanes Richard Adriands, dalam pesan What's App, kepada TribunToraja.Com, Rabu (27/9/2017) pagi.