TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sesaat sebelum Golkar mengambil keputusan soal dukungan calon gubernur, Bakal Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, menyebut masih berharap adanya dukungan dari partai berlambang pohon beringin ini.
Pernah diusung oleh Golkar di dua pilkada sebelumnya membuat Gus Ipul optimis bisa mengulangi nostalgia tersebut.
"Saya tak punya bayangan, Golkar yang sudah saya anggap keluarga saya sendiri, akan memutuskan hal lain (mengusung selain saya)," ujar Gus Ipul.
Baca: Pendukung Jokowi Akan Terbelah Dalam Pilkada Jawa Timur Jika Khofifah dan Gus Ipul Bertarung
Golkar memang menjadi satu di antara partai yang ikut mengusung Gus Ipul di pilkada 2008 dan 2013 saat masih berpasangan dengan Soekarwo silam.
Koalisi tersebut berhasil mengantarkan Gus Ipul menduduki jabatan Wakil Gubernur dua periode berturut-turut.
Baca: Wow Besarnya! Buah Pisang Raja di Belakang Rumah Nurdin Ini Panjangnya 42 Cm dan Berat 1,5 Kg
Optimisme turunnya rekomendasi tersebut pun diwujudkan Gus Ipul dengan ikut mendaftar di partai yang identik dengan warna kuning ini.
"Oleh karena itu, kami mendaftar di partai Golkar," ujar pria yang kini masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jatim ini.
"Kami mendaftar di Golkar sebagai bentuk penghormatan akan turunnya rekomendasi tersebut," lanjutnya.
Gus Ipul memang menjadi satu di antara calon wakil gubernur yang mendaftar di Golkar.
Pada Agustus lalu, Ketua PBNU ini mendaftar dengan diantar pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Belakangan, Golkar justru mengeluarkan rekomendasi kepada Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur yang diusung.
Untuk diketahui, Khofifah merupakan rival Gus Ipul, yang tentu lawan Golkar di pilkada sebelumnya.
"Sehingga, kami tak ada bayangan andai Golkar memutuskan hal lain. Kami masih menganggap Golkar sebagai keluarga kami," tandasnya.
Meskipun demikian, Gus Ipul menyatakan akan menghormati seluruh keputusan Golkar.
"Kami hanya bisa beriktiar meskipun kami tahu, semua bergantung DPP," pungkas Gus Ipul.
Harapan Gus Ipul untuk diusung oleh Golkar, kemungkinan belum bisa terwujud.
Sebab, Golkar akhirnya memutuskan mengusung Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub mendatang.