Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Musibah tanah longsor di Kabupaten Tasikmalaya menewaskan sepasang suami istri.
Korban bernama Waslim (40) dan Nani (36), warga Kampung Citengek, Desa Kotawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, tewas menyusul longsor yang menimpa rumah mereka, Minggu (1/10/2017) jelang subuh.
Sementara kedua anak korban, Ika dan Deni, berhasil diselamatkan warga yang bergerak cepat memberikan pertolongan.
Musibah terjadi sekitar pukul 04.30 WIB pada saat satu keluarga ini masih terlelap.
Tiba-tiba perbukitan di belakang rumah longsor dan langsung menimpa rumah.
Baca: Kronologis Meninggalnya Dhea, Nyawanya Tak Tertolong Usai Terjatuh saat Apel Pagi
"Kedua korban ditemukan sudah meninggal dunia karena diduga masih tidur. Sedangkan anak-anak mereka yaitu Ika dan Deni berhasil selamat karena tidur beda kamar dan tidak sampai tertimbun," kata koordinator tim SAR FKPPI Rayon Salawu, Ujang.
Camat Salawu, Endong Mawardi mengatakan, kedua jasad pasutri malang ini sempat dibawa ke RSU Rancamaya, Singaparna, dan kemudian dikebumikan di TPU kampung setempat.
"Sedangkan kedua anak yang kini yatim piatu, untuk sementara tinggal bersama sanak saudaranya," katanya.
Enam Rumah Rusak
Masih di Salawu, enam rumah di Kampung Bojong, Desa Jahiang, rusak tertimbun longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun seluruh penghuni rumah mengungsi ke madrasah terdekat, untuk menghindari longsor susulan.
"Petugas kami masih berjaga-jaga di lokasi bersama aparat," ujar Ujang.
Baca: Subuh Sempat Telepon Papa, Siangnya Dhea Dikabarkan Sudah Berpulang
Menurut data yang dihimpun dari Kantor BPBD Kabupaten Tasikmalaya, tercatat sebanyak 14 titik bencana tanah longsor selama Minggu (1/10/2017).
Semuanya terjadi di wilayah kecamatan yang selama ini masuk wilayah rawan longsor.
Antara lain di Kecamatan Taraju empat titik, Cigalontang dan Salawu masing-masing tiga titik, Bojonggambir dua titik serta Puspahiang dan Sodonghilir masing-masing satu titik.
Kerusakan yang ditimbulkan, antara lain rumah rusak, jalan tertimbun, dan ada juga yang ambrol terbawa longsor serta 20 rumah termasuk musala terancam longsor.