TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ketut Sudarsana (26), adik kandung Gede Sugiarta alias Botak (31) yang diduga dibunuh oleh orang tak dikenal sempat berfirasat buruk.
Firasat buruk Sudarsana sendiri ditandai dengan mimpi buruk.
"Sebelumnya perasaan saya tidak enak. Sehari sebelum kejadian saya mimpi buruk. Selain itu motor saya juga tiba-tiba mati saat di jalan. Tapi saya mikirnya cuek aja dan tidak tahu bakalan terjadi seperti ini, "ujarnya saat ditemui diruang tunggu Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (2/10/2017).
Sudarsana sendiri mengaku tidak tahu penyebab yang menimpa Botak yang diduga anggota ormas di Bali itu.
Pasalnya saat peristiwa tersebut terjadi Sudarsana sedang berada di Denpasar.
Ia mengetahui peristiwa berdarah yang menimpa Botak kakaknya tersebut dari teman sekampungnya.
Setelah mendapat kabar kakaknya berada di rumah sakit, Sudarsana pun langsung bergegas pulang ke kampung untuk melihat kondisi kakaknya.
Namun nahas, setiba disana, nyawa Botak sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Saat kejadian saya di Denpasar sedang bekerja. Saya dengarnya dari teman di kampung. Mereka menelpon beritahu saya kalau kakak saya saat itu berada di rumah sakit dengan mengalami luka pada bagian perut, "imbuhnya lirih.
Lebih lanjut Sudarsana mengatakan, semasa hidup, Botak kakak kandungnya tidak pernah ada masalah dengan orang lain.
Botak sendiri bekerja sebagai juru parkir di Dinas Perhubungan Buleleng.
Dilingkungan Banjar adat Banyumala sendiri Botak dikenal sebagai seorang pecalang.
"Dia orangnya senang bergaul dengan banyak orang. Orangnya berjiwa sosial. Mungkin ada kecemburuan sosial dengan orang lain, mungkin. Apa dia cekcok dengan orang lain pun saya tidak tahu. Saya terakhir ketemu dia sekitar dua mingguan yang lalu, "ujar pria yang beralamat di Banjar adat Banyumala, Kelurahan Banyuasri, Buleleng ini.
"Setelah selesai diautopsi, jenazahnya langsung kami bawa pulang ke Singaraja. Rencananya besok langsung dimakamkan, "lanjutnya.