Laporan Wartawan Tribun Lampung, Hanif Mustafa
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Jenazah Dhea Rahma Amanda, Praja IPDN tingkat I angkatan 28 tahun 2017, tiba di rumah duka pada pukul 11.00 WIB, Senin (2/10/2017).
Begitu mobil jenazah masuk rumah duka, senior alumnus Praja Provinsi Lampung langsung memberi penghormatan.
Peti jenazah diambil dan diangkat oleh 9 senior alumnus praja Pemprov Lampung.
Kemudian diiring dengan barang-barang milik almarhumah Dhea Rahma Amanda semasa masih hidup.
Ibu almarhum, Isnaini saat keluar dari mobil jenazah pun tidak kuat menahan tangis.
Baca: Calon Praja IPDN Asal Lampung Dhea Amanda Meninggal saat Diksar di Semarang
Dia terus menangis sembari dibopong oleh keluarga.
Beberapa langkah hendak mencapai rumah, Isnaini hampir tersungkur karena tidak kuat menahan dukanya.
Dibantu dua anggota keluarganya, ibu Dhea segera dimasukkan ke dalam rumah rumah.
Baca: Penjelasan Gubernur Akpol terkait Meninggalnya Calon Praja IPDN Dhea Amanda
Seorang calon praja IPDN bernama Dea Rahma Amanda asal Lampung, meninggal dunia saat mengikuti rangkaian latihan dasar di lapangan Resimen Akademi Kepolisian Semarang, Minggu (1/10/2017).
Ditemui di RS Bhayangkara Semarang, Gubernur Akpol Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kondisi calon praja kelahiran 9 Oktober 1999 tersebut masih sehat saat mengikuti latihan dasar.
"Dhea bersama rekan-rekannya bangun pagi pukul 04.00 WIB untuk melaksanakan salat Subuh berjamaah dan dilanjutkan pengajian," ujarnya.
Baca: Subuh Sempat Telepon Papa, Siangnya Dhea Dikabarkan Sudah Berpulang
Dikatakan Rycko, seusai melakukan kegiatan peribadahan, seperti biasa, para calon praja mengikuti rangkaian latihan dasar.
"Hingga pukul 07.45 WIB Dhea masih ikut makan bersama, setelah itu, dia melakukan latihan fisik dengan memutari lapangan. Tapi, saat berbaris di apel pagi, tiba-tiba Dhea terjatuh," kata Rycko.
Walaupun tim medis cepat memberi pertolongan dan membawa ke RS Bhayangkara, nyawa Dhea tidak tertolong.