TRIBUNNEWS.COM --Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober dijadikan momentum oleh Ketua Karang Taruna Jawa Tengah, Dede Sudiro untuk memberdayakan perempuan Jawa Tengah lewat pelatihan membatik.
Pada pelatihan ini didampingi oleh Ketua Karang Taruna Kabupaten Purbalingga yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Irawan.
“Di hari batik ini kita ajak masyarakat terutama perempuan agar makin bangga pakai batik, selain itu juga kita dorong mereka sebagai Kartini masa depan untuk memanfaatkan batik sebagai peluang usaha. Alhamdulillah responnya positif,” kata Dede di Banyumas, Jawa Tengah.
Bakal Calon Wakil Gubernur Jateng ini pun menyampaikan bahwa batik kini sudah menjadi fashion kekinian dan bisa mendorong roda perekonomian di Jateng.
“Sekarang apresiasi masyarakat terhadap batik makin tinggi, bahkan sudah menjadi bagian dari fashion yang kekinian. Jawa tengah harus bisa menjadikan batik sebagai pendorong perekonomian di Jawa Tengah,” imbuh Dede.
Ketua Karang Taruna Banyumas yang juga Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Juli Krisdianto, menyatakan antusiasme pemuda terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan membatik. Ke depannya, ia juga akan terus mendorong industri ini agar terus dilestarikan.
“Jawa Tengah punya macam-macam corak batik, masing-masing daerah coraknya beda seperti ada Batik Semarang, Solo, Pekalongan dan Tegal. Antusiasme masyarakat kini semakin besar, kita harus terus dorong dan melestarikan batik di Jawa Tengah," ujar Juli yang kini maju sebagai bakal calon Wakil Bupati Banyumas.
Hingga akhir 2016, diketahui bahwa terdapat 1.611 industri kecil menengah dan 11.347 pembatik di Jawa Tengah yang menggeluti bisnis Batik. Jumlahnya diprediksi akan terus meningkat, karena hampir seluruh instansi pemerintahan maupun sekolah mewajibkan menggunakan batik secara rutin