Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Idris Ismail
TRIBUNNEWS.COM, MEUREUDU - Pembangunan Masjid Jamik Quba, Kemukiman Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya sejak dua pekan lebih terpaksa dibongkar.
Hal ini dilakukan karena tak sesuai dengan spesifikasi.
Masjid ini dibangun akibat rusak pada saat gempa Pidie Jaya pada 7 Desember 2016.
Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada pukul 05.03 WIB.
Akibat musibah tersebut menyebabkan 104 orang meninggal dunia, 857 luka-luka dan lebih kurang 45 ribu orang mengungsi.
Bahkan gempa berkedalaman 15 Km tersebut memporak porandakan berbagai bangunan di Pidie Jaya, termasuk Masjid Jamik Quba.
Baca: Ijimi Nauki Dosen Ganteng Asal Jepang yang Bikin Mahasiswi Untag Betah Kuliah
Pembangunan Masjid Jamik Quba, Pangwa Trienggadeng, Pijay ini didonasi oleh pihak ketiga, yaitu Bulog, Rumah Infak, Darut Tauhid, dan BNI Life dengan kucuran dana Rp 3,1 miliar.
Imum Mukim Pangwa, Trienggadeng, Pijay, Muktaruddin SPd kepada Serambi, Sabtu (7/10/2017) mengatakan, karena pembangunan masjid ini tidak sesuai dengan spesifikasi kontruksi serta gambar, maka warga melakukan protes.
Selanjutnya disampaikan ke Rumah Infaq dan Badan Urusan Logistik (Bulog) agar bangunan masjid ini dibongkar.
"Pembongkaran telah dilakukan selama dua pekan lebih atau 20 hari setelah sebelumnya bangunan mAsjid ini sempat digunakan selama dua bulan, namun pada kenyataannya kondisinya kerap bocor pada musim hujan," kata dia.
Baca: Besok Laudya Cynthia Bella-Engku Emran Gelar Resepsi Kedua di Bandung
Dari hasil pengkajian, pembangunan masjid bagi warga Pangwa ini ternyata dibangun bukan dari pihak perusahaan konstruksi.
Melainkan dikerjakan oleh personal rekanan pelaksana, Arifin dari Jakarta yang tidak berbadan hukum PT ataupun CV sehingga berimbas seperti saat ini.
Umumnya struktur bawah pada bangunan itu tidak sesuai.
Seperti halnya tidak menggunakan cakar ayam (pondasi) dan tidak menggunakan balok beton.
Termasuk kubah yang idealnya lebih besar justru yang dibangun lebih kecil.
Baca: Dikabarkan Sakit Ternyata Orangtua dan Dua Adik Nadia Meninggal Keracunan Asap Mesin Genset
Setelah laporan tersebut disampaikan, pihak Direktur dan SDM Bulog pusat, Wahyu melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi satu bulan lalu.
Ternyata bangunan yang terealisasi persis tidak sama dengan gambar dan spesifiksi kontruksi lainnya.
Akhirnya pihak Bulog pun meminta kepada pihak Rumah Infaq selaku penyandang dana untuk segera memanggil rekanan pelaksana Arifin.
Tujuannya untuk dapat membongkar dan membangun kembali sesuai dengan spesifikasi serta gambar.
"Sejatinya masjid ini direncanakan diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno, tapi dikarenakan tidak sesuai bangunan, maka dibatalkan," jelasnya.