Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Sejumlah siswa yang masuk dengan jalur ilegal di SMA Negeri 2 mencurahkan isi hatinya pada Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Indonesia, Arist Merdeka Sirait.
Dalam kesempatan itu, para siswa mengeluhkan sikap sejumlah guru.
"Pertama sekali, kami berharap status kami di sekolah ini jelas lah pak. Kami sudah nyaman dan tidak mau dipindahkan lagi," ungkap salah satu siswi bernama Nadya (15), Selasa (17/10/2017).
Ia mengatakan, dirinya sudah terlanjur nyaman sekolah di SMA Negeri 2. Ia pun heran kenapa Dinas Pendidikan ingin mengeluarkan dia dan teman-temannya dari sekolah tersebut.
Hal senada juga disampaikan siswa berkacamata bertubuh gempal. Katanya, sejumlah guru gak mau mengajar di kelas mereka karena menganggap para siswa ilegal.
"Ada beberapa lah yang tidak mau masuk. Kadang tiap hari ada yang tidak mau mengajar," ungkapnya.
Mereka berharap para guru tetap memberikan pendidikan yang sama dengan siswa lainnya. Sehingga apa yang mereka cita-citakan dapat tercapai.
Salah seorang guru yang ditemui Tribun disela kunjungan Arist Merdeka Sirait tak banyak memberikan komentar. Katanya, tidak semua guru seperti itu.
"Mana mungkin kami enggak mau ngajar. Kami aja pun kekurangan jam mengajar ini," kata guru berkacamata ini.(Ray/tribun-medan.com)