News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Telur Diduga Berbahan Karet, BBPOM Datangi Penjualnya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Noermansyah memperlihatkan telur diduga berbahan karet dan plastik yang dibelinya dari Pasar Sembada. Diduga telur berbahaya ini sudah beredar di Medan, Jumat (20/10/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan bergerak cepat menyelidiki beredarnya telur diduga palsu berbahan karet dan plastik.

Kepala BBPOM Medan, Sacramento Tarigan mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim ke rumah Noermansyah (52), orang yang pertama kali menemukan telur diduga palsu tersebut.

"Tim dari BBPOM dan Dinas Ketahanan Pangan sedang melakukan pemeriksaan sampel ke rumah orang yang menemukan telur tersebut. Hasilnya belum diketahui," kata Sacramento pada Tribun via selular, Sabtu (21/10/2017) sore.

Ia mengatakan, dari penyelidikan sementara, telur diduga palsu hanya sebatas beredar di Pasar Sembada Jalan Djamin Ginting, Padang Bulan. Di tempat lain, kata Sacramento, belum ditemukan.

"Hanya di sana saja yang baru ditemukan. Begitupun, kami sedang berusaha mencari penjual telur untuk didalami lagi darimana pedagang memperoleh telur yang memiliki kelainan tersebut," katanya.

Sebelumnya, penemuan telur diduga palsu itu sempat menghebohkan masyarakat Medan. Sebab, tekstur telur tampak keras dan kenyal, beda dari telur biasanya.

Terungkapnya telur diduga palsu ini berawal saat Noermansyah warga Jalan Masjid Syuhada, Gang Bersama No5, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang memberi makan burung kenarinya dengan telur diduga palsu. Ia melihat burung kenari tak mau makan telur tersebut.

Penasaran, Noermansyah mengeceknya. Ia melihat telur mengeras dan bentuknya sangat lain dari telur biasanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini