Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladi SH pun mengapresiasi tim Sat Reskrim Polresta yang berhasil mengungkap praktik itu,
"Kita apresiasi penuh personel yang telah membongkar ini. Operasi ini berhasil diungkap berkat informasi dari masyarakat, sehingga personel ikut memesan atau undercover buy," katanya.
Dalam konferensi pers, Kombes Pol T Saladin juga mengatakan, tarif wanita yang terlibat dalam praktik tersebut beragam.
"Tarifnya berkisar, Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta," pungkas Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol T Saladin.
Saat ini, tersangka dan enam perempuan yang dibekuk tersebut masih ditahan di Polresta Banda Aceh, guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kepada polisi, AI pun mengaku bahwa ia sudah menjalankan praktik prostitusi online ini selama 2 tahun.
"Menurut pengakuan, AI sudah dua tahun melakukan ini," ujar Kombes T Saladin dilansir kembali dari Serambi Indonesia.
AI juga mengaku, ia belajar praktik tersebut dari seorang perempuan.
"Dari ibu itu dia belajar, lalu dikembangkan sendiri," kata Kombes Pol T Saladin.
Para korban atau perempuan yang berhasil dipengaruhi AI, kata Saladin, bahkan tidak kenal dengan AI.
"Mereka diantar oleh seorang, yaitu partnernya AI," pungkas Saladin. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)