Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan
TRIBUNNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Xpress Air direncanakan akan memulai penerbangan perdananya di Kalimantan Utara mulai 1 November. Namun demikian, kepastian tersebut belum dapat dikonfirmasi oleh Andi Nasuha, Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Kalimantan Utara.
"Informasinya mulai tanggal 1 November sudah mulai masuk. Akan tetapi sampai hari ini, kami belum mendapat mendapat laporan dari sejumlah Kepala Bandara di Kalimantan Utara perihal kepastiannya itu," kata Andi saat disua Tribun, Selasa (31/10/2017) sore.
Xpress Air akan menerbangi sedikitnya 8 rute penerbangan pulang pergi. Delapan rute tersebut ialah Tarakan-Nunukan, Tarakan-Malinau, Tarakan-Nunukan, Tarakan-Malinau, Tarakan-Tanjung Selor, Tarakan-Berau, Tarakan-Nunukan, Tarakan-Berau. Seluruh pesawat yang doiperasikan di rute-rute itu berjenis ATR-42.
"Berdasarkan surat yang kami terima dari Xpress Air, penerbangan ini berlaku sampai periode 24 Maret 2018. Sebetulnya mulainya 28 Oktober 2017 kemarin," katanya.
Masuknya Xpress Air diketahui sebagai pengganti maskapai Kalstar Aviation yang diberhentikan sementara operasionalnya oleh Kementerian Perhubungan.
Pemberhentian sementara itu berimbas terhadap pergerakan pergerakan penumpang di sejumlah rute penerbangan di Kalimantan Utara. Bahkan sempat di beberapa daerah warga yang biasanya menggunakan transportasi udara terpaksa haru sberganti moda ke transportasi darat maupun air.
"Yang paling terasa itu rute penerbangan Tarakan-Nunukan atau sebaliknya. Samarinda-Tanjung Selor juga berimbas," katanya.
Adapun rute penerbangan ke kota besar di Kalimantan Tomur seperti Balikpapan tak cukup berimbas karena ditopang oleh maskapai besar seperti Garuda, Lion, maupun Sriwijaya. "Itu kalau di Tarakan. Kalau di Tanjung Selor ditopang oleh WIngs Air," katanya.
Beroperasinya Xpress Air diharapkan bisa menjadi solusi masyarakat yang menginginkan perjalanan dengan waktu singkat. Andi juga berharap pihak Wings Air yang beroperasi di rute Tanjung Selor-Balikpapan atau sebaliknya bisa menambah frekuensi penerbangannya setiap hari. Andi mengatakan, landasan pacu bandara Tanjung Harapan sudah dilengkapi lampu untuk menavigasi pilot saat akan melakukan pendaratan atau pun lepas landas saat melam hari.
"Kami harapkan Wings Air bisa menambah frekuansi sesuai janjinya pada waktu pendaratan perdana komersil Wings Air di bandara Tanjung Harapan. Dari segi keamanan sudah hampir terpenuhi, karena landasan pacu sudah dilengkapi lampu. Sedangkan penurunan bukit di utara landasan pacu juga tidak lama lagi tuntas," ujarnya.