Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pelarian Roni (20) dan Bayu Pratama (19) berakhir sudah. Dua perampok sadis ini ditembak mati petugas gabungan Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan dan Polsek Sunggal karena melawan dan menyerang petugas saat ditangkap.
"Dari tangan tersangka R dan BP ini, kami menyita senjata tajam berupa samurai. Kemudian, ada sejumlah tas sandang wanita yang merupakan hasil kejahatan kedua tersangka," kata Wakapolrestabes Medan, AKBP Tatan Dirsan Atmaja, Senin (6/11/2017).
Tatan mengatakan, terakhir kali merampok, keduanya merampas tas seorang guru SD bernama Orni (57) pada Kamis (2/11/2017) lalu.
Baca: Mobil Ambulans di RSUP Adam Malik Milik Tauke, Setiap Bulan Setor Rp 1,75 Juta kepada RS
Saat itu, Orni baru saja pulang mengajar di SDN 060919 yang ada di kawasan Jalan Setiabudi, tepatnya di dekat Titi Bobrok Sunggal.
Karena ingin lekas sampai di rumah, Orni menumpangi becak motor.
Namun ketika melintas di Jalan Sei Sekambing, becak yang ditumpangi Orni dipepet dua pelaku yang langsung merampas tasnya.
Baca: Gali Tanah untuk Fondasi Museum Warga Malah Temukan Fosil Kepala Banteng Purba
Saat itu, sempat terjadi aksi saling tarik menarik antara korban dan pelaku.
Karena kalah tenaga, pelaku terpental ke aspal hingga mengalami patah tangan dan bahu kiri.
"Kami juga menemukan uang tunai rupiah dan Ringgit Malaysia. Keduanya ini sudah berulangkali melakukan aksi yang sama di kawasan Medan Baru, Helvetia dan Sunggal," ungkap Tatan. (Ray/tribun-medan.com)