TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Sayuti bersama istrinya, Nurhayati dan bayi mereka, terjebak di tengah kawanan gajah liar saat pulang dari kebun di Gampong Lutueng, Kecamatan Mane, Pidie.
Peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu.
Beruntung, warga dibantu anggota Koramil Mane berhasil mengeluarkan keluarga itu dari kepungan gajah.
"Pasangan suami-istri (pasutri) Sayuti dan Nurhayati tertahan di kebun selama dua jam karena tidak berani pulang gara-gara gajah berkeliaran di dekat kebun mereka. Saat terjebak Sayuti dan Nurhayati membawa bayinya. Tapi alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa," kata Abubakar (56), warga Gampong Lutueng, Kecamatan Mane, kepada Serambi, Senin (6/11/2017).
Baca: Para Pemilik Konter di Kabupaten Kudus Bakar Kartu Perdana Senilai Rp 250 Juta
Menurutnya, dalam dua bulan terakhir kawanan gajah liar kerap berkeliaran di dekat kebun warga.
Dua ekor gajah telah memisahkan diri dari kawanan yang turun ke perkampungan penduduk.
Kedua gajar liar itu sering berkeliaran sekitar 200 meter dari gedung Sekolah Dasar Cot U Jaya, Gampong Lutueng.
"Kami telah melaporkan kepada camat tentang gangguan gajah liar ini. Kita berharap segera dapat diatasi. Soalnya warga tidak berani lagi ke kebun. Di dalam kebun warga justru gajah-gajah itu bertahan. Buah kakao atau cokelat, kelapa, dan tanaman padi menjadi santapan gajah," ujar Abubakar.
Camat Mane, Junaidi, yang dihubungi Serambi kemarin mengatakan, pihaknya telah menerima laporan warga mengenai gangguan gajah liar.
Baca: Menteri Susi Bersepeda Menuju Bandara Haneda Tokyo Jepang dari Hotel Tempatnya Menginap
Penggiringan gajah liar ke habitatnya adalah tugas BKSDA Aceh.
Pihak kecamatan akan menyurati BKSDA Aceh untuk menghalau gajah-gajah liar itu.
Ia menjelaskan, saat ini ada dua ekor gajah liar yang mengusik warga saat pergi ke kebun.