TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Hati siapa yang tak marah dan kesal jika anaknya sudah menjadi korban penyekapan dan pemerkosaan yang dilakukan pacarnya sendiri.
Hal ini membuat Sinta Emil Eliyanti (43), Jalan Lintas Timur RT 01/01 Kecamatan Indralaya, melaporkan kejadian yang dialami anaknya, LD (16) ke Polresta Palembang, Minggu (12/10).
LD yang masih terlihat trauma didampingi ibunya (Sinta) menuturkan kejadian tersebut pada Rabu, (8/11), sekitar pukul 09.00.
Berawal korban menerima pesan WA dari terlapor, untuk mengajak bertemu (datang-red), ke kosan terlapor MT yang terletak di Jalan OPI 6, perumahan Bogenvile, Kecamatan SU I, Palembang.
Karena sudah berpacaran hampir 6 bulan, saat itu korban yang hendak pergi sekolah terpaksa minggat
sekolah.
Dan dengan mengunakan gojek LD, dari Indralaya pergi ke Palembang.
" Saya itu sedang sakit pak, namun dipaksanya ke kosan. Ya terpaksa karena saya sudah sayang, dan kami pacaran, terpaksalah saya ke sana," Ungkap LD, tertunduk malu.
Namun, sesampai di kosan pelaku, LD pun bukan mendapatkan perlakukan yang baik dari sang pacar. Pelaku malah marah-marah, saat LD tidak mau diajak berhubungan badan layak suami-istri.
Dengan tangan diikat diatas kepala, dan kepala ditutupi batal, LD dipaksa pelaku untuk melayani nafsu bejatnya.
" Sesampai disana dia marah-marah pak. Dia mau gituan, tetapi saya tidak mau. Lalu tangan saya diikat dan muka saya ditutup dengan batal. Dia pun membuka baju dan celana saya. Serta menggauli saya pak, hampir 10 kali selama tak pulang kami melakukan itu, " ungkapnya.
Ternyata, ketidakpulangan sang anak LD pun, keberadaannya dicari sang ibu, Sinta. Setelah mencari kemana-mana, bahkan ke rumah orang tua pelaku yang terletak di Jalan Lintas Prabumulih Gang Lampung
Kecamatan Indralaya Utara. Keberadan LD pun tak ditemukan.
Namun, setelah orang tua Pelaku diminta bersama-sama mencari LD di kosan anaknya di Palembang, pada Jumat (10/11), sekitar pukul 23.00, rupanya ternyata benar LD sedang disekap pelaku.
" Kejadian ini bukan kali ini saja pak terjadi. Sudah dua kali ini. Setiap anak saya tidak pulang pasti pergi bersama terlapor. Nah tetapi untuk yang ditiduri terlapor anak cerita dengan saya. Oleh itu kami laporkan kesini," ungkap Sinta terlihat kesal. (andi Wijaya)