Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Dadang (52), warga Kampung Sukamulya RT 02 RW 02, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, sudah tidak tahan dengan banjir yang kerap melanda wilayahnya.
Lokasi rumah Dadang yang berada tepat di depan Jalan Sasak Golkar berkali-kali menjadi kawasan yang terkena banjir.
Hal tersebut membuat Dadang sempat berniat untuk menjual rumahnya.
Ia mengaku telah berusaha untuk menawarkan rumahnya ke beberapa rekannya, namun karena Kelurahan Melong terkenal dengan wilayah yang jadi langganan banjir, usahanya sia sia.
Hingga saat ini tidak ada yang berminat untuk membeli rumah Dadang, walaupun telah dibanderol dengan harga yang relatif murah.
Hari Ini Tiba di Medan, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution Akan Disambut Ritual Adat Ini https://t.co/jS1dkYmOmA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 19, 2017
"Dari dulu sudah ingin pindah, tapi rumah tidak laku dijual walaupun harganya dimurahkan, sudah bosan jadi korban banjir terus," ujar Dadang ketika ditemui Tribun Jabar di Kampung Sukamulya, Minggu (19/11/2017).
Pria yang akrab di panggil Haji Dadang itu sering merasa was-was ketika cuaca di kawasannya mendung, karena ketika hujan deras dipastikan rumahnya terendam banjir.
Ketika cuaca mulai mendung, ia mengatakan, harus menghalangi halaman rumahnya dengan karung berisi pasir yang ditumpuk agar air yang meluap ke rumahnya tidak terlalu parah.
Namun, usahanya tidak banyak berpengaruh, pasalnya, banjir di kawasan tersebut ketinggiannya bisa mencapai 1,5 meter.
Karena itulah ia harus mengamankan barang-barang rumah tangganya ke tempat yang lebih aman agar tidak terendam air yang meluap ke dalam rumahnya.
"Sudah biasa barang-barang di rumah terendam air, makanya sudah bosan dengan kondisi seperti ini dan ingin pindah," katanya.
Untuk saat ini ia hanya bisa pasrah dan bersabar dengan kondisi yang hingga saat ini belum ada titik terangnya.(*)