Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan, KH Maman Imanulhaq mendapatkan dukungan untuk menjadi kandidat Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Ridwan Kamil atau Kang Emil di Pilgub Jawa Barat tahun 2018 mendatang.
Dukungan tersebut datang dari Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Barat.
Menurut Ketua LKKNU Hj Lilis Santika, kiai Maman cocok apabila disandingkan dengan Ridwan Kamil.
Alasannya, karena Politisi PKB tersebut berlatar belakang santri.
Konsep santri tak hanya mengamalkan ajaran Islam, tapi juga menggerakkan ekonomi daerah yang sudah dilakukan oleh pesantren-pesantren di Jawa Barat.
“Seperti kita tahu, sudah beberapa tahun ke belakang, pesantren menjadi penggerak ekonomi daerah dengan konsep Santripreneur. Para santri tak hanya menyebarkan ajaran agama, tapi juga menjadi agen perubahan akan kebangkitan ekonomi,” kata Lilis, Rabu(22/11/2017).
Lilis mengatakan Kiai Maman juga terus memperjuangkan kepentingan ulama dan pesantren melalui posisinya sebagai Kapoksi Komisi VIII DPR RI.
Lilis menambahkan, sebagai tokoh muda NU, Maman pernah diminta oleh Alm. Gus Dur untuk memperjuangkan Islam moderat, demokrasi, dan HAM. Aktivitas itulah yang mengantarkan Maman sempat aktif di LSM seperti Fahmina, KontraS dan ANBTI.
“Melihat jejak dan serta kapasitas Maman, kami dukung ia menjadi pemimpin nomor dua di Jawa Barat, mendampingi Ridwan Kamil,” ujar Lilis.
Lilis juga mengaku, keluarga besar NU di Jawa Barat akan bergandengan tangan untuk mendukung Kiai Maman.
“Kami akan dukung sepenuh hati,” ujarnya.
Sebelumnya, Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, menyatakan dukungannya kepada Ridwan Kamil dan Maman Imanulhaq menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat.
“Mereka merupakan pasangan ideal yang perlu didukung untuk Jabar yang lebih baik,” kata Ketua Fatayat NU Jabar Yayah Fijriyah.
Yayah mengatakan, Ridwan Kamil adalah sosok muda visioner yang akan membawa Jabar akan lebih maju dan sejahtera.
Sedangkan kiai Maman dikenal sebagai tokoh ulama muda yang cukup aktif menyuarakan pembelaan terhadap hak-hak anak dan perempuan.